Tidak Ada Mantan Anak 2: Istri Mengandung, Suami Malah Berpaling ke Lain Hati

photo author
- Kamis, 2 Desember 2021 | 19:10 WIB
Saat Bonikem mengandung, suami malah berpalig he hati bakul jamu           (Ilustrasi Sibhe)
Saat Bonikem mengandung, suami malah berpalig he hati bakul jamu (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Masa-masa awal pernikahan, kehidupan Bonikem dengan Jumanto sebenarnya sangat menyenangkan. Keluarga baru itu terasa indah apalagi setelah istri mengandung.

Bonikem merasakan kebahagiaan, sekalipun hidup dalam kesederhanaan. Tinggal di rumah sederhana bersama  suami dan simboknya yang sudah sepuh.

Mereka sebenarnya belum lama berkenalan. Jumanto pria dari daerah lain, yang datang merantau untuk mencari pekerjaan.

Baca Juga: Rezeki Mengalir Setelah Mengantar Perempuan Misterius Baju Putih

Ia sering mencucikan bajunya ke simboknya Bonikem, Mbah Arjo. Dari situlah akhirnya ia mengenal Bonikem dan tumbuh rasa cinta di antara mereka.

Sebagai orang kampung, Mbah Arjo merasa risih melihat anaknya sering ngobrol berduaan dengan Jumanto.

Ia juga rikuh mendengar omongan tetangga, yang makin lama makin ditambah-tambah sesuka hati yang ngomong.

Baca Juga: Mengintip Sosok Perempuan Mandi, Badan Ditimbun Tanah Lempung

"Nak Jumanto, kalau kamu benar-benar cinta sama Bonikem, lebih baik engkau lamar saja dan dinikah. Jangan sampai para tetangga bicara yang engga-enggak," kata Mbah Arjo bicara tanpa tedeng aling-aling pada Jumanto.

Merasa tidak enak diomongi seperti itu, Jumanto pun menuruti saja kemauan Mbah Arjo. Ia segera menghubungi orang tuanya minta untuk melamar Bonikem.

Keluarga Jumanto sendiri sebenarnya juga keluarga yang sederhana, sehingga prosesi lamaran hingga pernikahan dilangsungkan dalam suasana sederhana.

Baca Juga: Lima Ujian yang Dihadapi Hidup Orang Beriman

Meski demikian, Bonikem merasa bahagia lantaran Jumanto sepertinya sangat mencintai dirinya. Apapun yang diminta Bonikem pasti dipenuhi, meskipun sesungguhnya permintaannya juga tidak macem-macem.

Dalam kondisi seperti itu, dunia seakan milik mereka berdua. Jalan-jalan di Sargede, nonton bioskop, atau sekadar makan-makan di rumah makan Padang, bagi Bonikem sudah sangat membahagiakan dirinya.

Kebahagiaan itu semakin lengkap, ketika ada tanda-tanda Bonikem hamil. Begitu pula dengan Mbah Arjo, yang sudah mendambakan kehadiran seorang cucu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X