harianmerapi.com - Batin Pono dalam kebimbangan yang luar biasa. Tapi pikirannya masih cukup jernih, sehingga berpendapat harus bisa menangkap ikan air tidak keruh.
Pada satu sisi, ia marah besar pada Inem, perempuan yang baru saja dinikahi ternyata sudah dalam kondisi berbadan dua. Ibaratnya rumahku bukan surgaku.
Jika menuruti amarahnya, pasti sudah dihajar habis perempuan yang sudah dijodohkan orang tuanya sejak ia remaja ini. Pono merasa dirinya telah dikhianati, dibohongi dan dilecehkan.
Baca Juga: Tiga Saudara Bernama Desy Ratnasari dan Pengin Cucu Laki-laki untuk Diajak Ngarit
Tapi di sisi lain, masih ada rasa iba di hati Pono. Bagaimana pun Inem sekarang sudah menjadi istrinya, meskipun masih ada tanda tanya juga di hati Pono soal keabsahan pernikahannya dari sisi agama.
Pono juga memikirkan perasaan kedua orang tuanya maupun mertuanya, jika ia harus mengambil langkah drastis.
Bukan saja para orang tua mereka yang akan shock dan bisa berakibat fatal, masyarakat pasti juga akan heboh dan justru mempermalukan diri sendiri.
Baca Juga: Horor Ketika Gendruwo Marah 1: Janda Merasa Kesepian Setelah Ditinggal Suami 10 Tahun
Setelah menimbang-nimbang untung ruginya, maka Pono pun akhirnya mengambil ketetapan hati. Sesegera mungkin ia akan mengajak pergi Inem kembali ke kota tempat ia bekerja.
Dengan begitu, baik keluarga besarnya maupun para tetangga tidak akan mengetahui permasalahn yang sedang dihadapi.
Artikel Terkait
Rumahku Bukan Surgaku 19: Sudah Dijodohkan Sejak Masih Anak-anak
Rumahku Bukan Surgaku 20: Takut Menghadapi Hari Pernikahan
Rumahku Bukan Surgaku 21: Malam Pengantin yang Sangat Meresahkan
Rumahku Bukan Surgaku 22: Tangis dari Kamar Pengantin di Malam Hari
Rumahku Bukan Surgaku 23: Kemarahan Suami Mendengar Pengakuan Istri Telah Hamil Duluan