Lima Aspek dalam Upaya Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak

photo author
- Senin, 29 November 2021 | 05:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si. (Dok Pribadi)

harianmerapi.com - Kecerdasan emosional diperkenalkan pertama kali oleh Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire.

Istilah ini kemudian menjadi sangat terkenal di seluruh dunia semenjak seorang psikologi New York bernama Daniel Goleman menerbitkan bukunya yang berjudul Emotional Intelegence: Why It Can Matter More Than IQ pada tahun 1995.

Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan memahami perasaan yang muncul dalam diri, kemudian mengatur perasaan atau emosi tersebut menjadi sebuah tindakan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam hidup.

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 23: Kemarahan Suami Mendengar Pengakuan Istri Telah Hamil Duluan

Kecerdasan emosi dapat menempatkan emosi seseorang pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Koordinasi suasa hati inilah inti dari hubungan sosial yang baik pada seorang anak dalam situasi belajarnya.

Berikut merupakan aspek-aspek kecerdasan emosional anak yang harus dikembangkan secara maksimal.

Pertama, kemampuan mengenal emosi diri. Kemampuan mengenali diri sendiri merupakan kemampuan dasar dari kecerdasan emosional.
Kemampuan ini mempunyai peran untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu. Juga berfungsi untuk mencermati perasaan-perasaan yang muncul.

Baca Juga: Horor Meja 103 Laborat Komputer, Ada Mahasiswa Meninggal Tak Wajar

Adanya komponen ini, mengindikasikan anak berada dalam kekuasaan emosi manakala ia tidak memiliki kemampuan untuk memiliki perasaan yang sesungguhnya.

Seorang anak wajib tetap membina kestabilan emosinya menuju perkembangannya lebih lanjut sejalan dengan pertambahan umurnya.

Kedua, kemampuan mengelola emosi diri. Kemampuan mengelola emosi diri meliputi kemampuan menguasai diri, termasuk menghibur dirinya sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan, dan akibat-akibat yang timbul karena kegagalan dalam mengelola keterampilan dasar emosi.

Baca Juga: Tiga Saudara Bernama Desy Ratnasari dan Pengin Cucu Laki-laki untuk Diajak Ngarit

Anak yang terampil mengelola emosinya akan mampu menenangkan kembali kekacauan-kekacauan yang dialaminya sehingga ia dapat bangkit kembali. Sedangkan orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung.
Sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.

Ketiga, memotivasi diri sendiri. Menurul Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelegence, kemampuan dasar memotivasi diri sendiri meliputi berbagai
segi, yaitu pengendalian dorongan hati, kekuatan berfikir positif, dan optimis.

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting untuk memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan berkreasi. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X