Baca Juga: Ki Ageng Makukuhan Alias Sunan Kedu 1: Ditangkap Prajurit Gagak Lodra dari Negeri Capit Urang
Motivasi internal memberikan spirit yang lebih kuat dan besar pada diri seorang anak.
Keempat, mengenal emosi orang lain (Empati). Empati merupakan kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri secara emosional. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
Orang-orang seperti ini cocok untuk pekerjaan-pekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan, dan manajemen. Untuk menumbuhkan rasa empati anak-anak, orangtua dapat menyuruhnya untuk saling berkerjasama dan tolong menolong membantu dalam menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapnya secara bersama-sama.
Baca Juga: Ustadz Hamdan : Hidup Hanyalah Menumpang Minum, Mari Perbanyak Amal
Kelima, membina hubungan dengan orang lain. Menurut Daniel Goleman yang dimaksud dengan membina hubungan, sebagian besar, merupakan keterampilan sosial yang dapat dipahami sebagai kemampuan untukmengelola emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain.
Hal ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang baik dengan orang lain.
Dalam kaitannya dengan pengembangan kecerdasan emosional anak, orangtua di rumah harus mampu memberikan suasana yang kondusif untuk pengembangannya.
Baca Juga: Dihias Warga Kalurahan, Kawasan Pinggiran Rel di Kulon Progo Jadi Menawan
Demikian juga guru di sekolah harus mampu mengendalikan anak melalui hubungan yang terjalin dalam kegiatan pembelajaran sehingga para peserta didik tidak merasa tegang dan takut selama pembelajaran. Inshaa Allah! *