harianmerapi.com - Usai bersamadi, Jaka Teguh menarik nafas panjang dan berkata, “Hai macan, kalau kamu tega akan memangsa saya bertiga, sekarang juga saya pasrah. Saya tidak akan mengelak. Tetapi, bila kamu akan minta tolong, sekarang meraunglah tiga kali.”
Ketiga orang itu terdiam menanti kejadian selanjutnya. Suasana menjadi sangat mencekam. Kemudian terdengar suara harimau itu mengaum tiga kali.
Tiba-tiba di hadapan ketiga orang itu tampak seekor harimau yang terjepit batu dan tertimpa pohon jalu.
Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 25: Menunda Menggauli Istri Hingga Kelahiran Anak
Melihat keadaan harimau yang menderita seperti itu, Jaka Teguh merasa sangat kasihan. Jaka Teguh membaca mantra pemberian Ki Jenggot Putih.
Terkena daya mantranya, pohon jalu yang menimpa harimau itu seketika berdiri tegak kembali tanpa ada orang yang menegakkannya. Akhirnya, harimau hitam itu terlepas dari penderitaanya.
Setelah harimau itu terlepas dari jepitan batu dan timpaan pohon jalu, dia berjalan perlahan mendekati Jaka Teguh.
Baca Juga: Misteri Sosok Perempuan Mirip Ibu yang Mengenakan Mukena di Kamar
Seperti layaknya manusia, harimau itu bertingkah sopan dan dengan gerakan isyarat dia mengucapkan terima kasih kepada Jaka Teguh.
Usai menyampaikan rasa terima kasih, harimau hitam itu pergi dan masuk ke semak belukar. Bah Beo dan Bah Gedruk sangat heran dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan.
Dan sebagai pengingat, Jaka Teguh memberi nama tempat kejadian itu desa Cepit, karena di sini pernah ada seekor harimau hitam yang terjepit batu.
Baca Juga: Tiga Saudara Bernama Desy Ratnasari dan Pengin Cucu Laki-laki untuk Diajak Ngarit
Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan turun gunung ke arah utara. Di tengah perjalanan, Jaka Teguh melihat sumber air yang sangat jernih di bawah pohon pakis haji.
Sumber air tersebut kini bernama Sendang Traji. Mereka bertiga mandi dan badannya merasa segar, karena sudah berhari-hari tidak mandi.
Di dekat sendang ada sebuah batu besar di bawah pohon garu yang sangat rimbun. Mereka bertiga beristirahat di bawah pohon itu. Jaka Teguh duduk santai menanti saat sholat Dhuhur.