Bau wangi melati yang sedari tadi menyeruak, masih saja tercium kuat.
Dan yang ia sadari, bau itu, bukan berasal dari mahluk misterius berwujud anak-anak yang sedari tadi menertawainya. Tapi...
Bau bunga melati yang demikian kuat, bersumber dari sesuatu di belakangnya.
Tidak berselang lama, Riski merasakan sesuatu menyentuh bahunya.
Baca Juga: Sewu Dino Bagian 45: Semua akan Diakhiri Malam Ini, Sri, Ia Tidak Peduli Lagi..
Riski terdiam, termangu ketakutan, melirik sepotong tangan misterius, dengan 5 ruas pada jarinya, dengan kuku yang cukup panjang.
Jelas ini bukan tangan manusia, sebab manusia normal di manapun hanya memiliki 3 ruas dan 2 ruas untuk ibu jari.
Aroma melati itu semakin kencang menyeruak, Riski melengus menutup hidungnya.
Lalu terdengar, suara yang berat dari arah belakang, lirih, tapi Riski dengan jelas mendengarnya.
"Aaaaaweeeeeehhhh.... Aaaaaaweeeeehhhhh,"
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 36: Aroma pekat bunga melati, Riski sadar peringatan Nyai, tambah wangi...
Terdengar aneh, "Aweh?" batin Riski, atau.... "Njaweh?"
Tubuh Riski kaku tidak bisa bergerak, dan puluhan atau ratusan anak perempuan misterius berwajah rusak yang sedari tadi menertawainya, terus saja tertawa, mereka terus saja menunjuk-nunjuk ke arah Riski.
Riski teringat soal mengerikannya sosok Njaweh yang diceritakan teman-temannya.
Sosok jin penguasa gunung yang keberadaannya mengancam nyawa siapapun yang melihatnya.