Kelima, emosi merupakan hal yang penting dalam pembentukan pola.
Baca Juga: Muslim yang baik sebagai visi pembelajaran Agama Islam di sekolah dan madrasah
Semua yang dipelajari siswa dipengaruhi dan diatur oleh emosi.
Guru hendaknya memahami perasaan atau suasana hati siswa, baik ketika di kelas maupun di luar jam pelajaran.
Pembelajaran kooperatif dan metakognisi dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung suasana belajar yang kondusif dan positif di kelas.
Adanya interaksi yang terus terjaga dengan baik melalui pembelajaran kooperatif akan membantu siswa dalam membentuk pola yang bermakna dan relevan sehingga dapat tersimpan dalam memori jangka panjang.
Keenam, proses di dalam otak berlangsung secara simultan.
Proses pembelajaran melibatkan perhatian yang dipusatkan dan keadaan sekitar.
Baca Juga: Tujuan Pendidikan Anak dalam Keluarga adalah menjadikan anak bertakwa kepada Allah SWT
Otak dapat menyerap informasi ketika otak sadar sepenuhnya atau diminta untuk memperhatikan.
Otak juga secara langsung menyerap informasi dan sinyal-sinyal yang terletak di sekeliling pusat perhatian.
Ketujuh, pembelajaran melibatkan perhatian dan pandangan yang terpusat di sekelilingnya.
Otak dapat menyerap informasi dengan baik jika terlibat langsung di dalamnya.
Akan tetapi, otak juga dapat memperhatikan informasi di luar keterlibatan langsung.
Kedelapan, pembelajaran adalah secara sadar dan tak sadar Banyak hal yang dipelajari siswa terjadi tanpa sadar dan terjadi begitu saja karena pengaruh alam sadarnya.