HARIAN MERAPI - Visi tentang pembelajaran agama Islam yang dimaksud di sini adalah mencoba membedakan antara pengajaran tentang Islam (teaching about Islam) dan pembelajaran tentang bagaimana menjadi seorang muslim (teaching about being moslem).
Pada umumnya para pendidik muslim dalam pengajarannya lebih menekankan tentang informasi dan fakta-fakta tentang Islam (fact about Islam),
karena hal ini memang lebih mudah dan sebenarnya merupakan pendekatan yang kurang diperlukan.
Baca Juga: Peran orangtua dalam perkembangan anak, di antaranya menunjukkan perilaku positif
Karena kita memang belum menjumpai suatu bentuk pengembangan program yang sistematik untuk melakukan proses pembelajaran generasi kita untuk 'menjadi muslim' (being moslem).
Karena hal ini memang memerlukan upaya yang lebih rumit dan pemahaman yang mendalam, baik berkaitan dengan karakter ilmiah generasi muslim maupun ajaran Islam itu sendiri.
Visi sebenarnya dari pembelajaran Islam itu bukanlah 'mengisi' otak generasi kita dengan informasi-informasi tentang Islam, tetapi lebih terletak pada bagaimana mangajarkan pada generasi kita untuk menjadi muslim yang baik (kaffah).
Karena itu, visi pembelajaran agama Islam perlu perpijak pada pemahaman yang utuh bahwa pesan-pesan Islam itu harus memfokuskan pada pengembangan kepribadian (personality) dan akhlak generasi, serta lebih memperhatikan pada kebutuhan dan harapan riil masyarakat kita (relevansi sosial).
Baca Juga: Manajemen Qolbu menuju hati yang bersih, di antaranya dengan memperbanyak amal shalih
Di samping itu, pembelajaran itu juga perlu mempersiapkan generasi dengan daya kritis (critical thinking) dan keterampilan memecahkan masalah (problem solving skill) yang sangat diperlukan dalam peran sertanya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Dalam konteks inilah, maka visi pembelajaran Islam harus mampu mengembangkan beberapa muatan berikut;
1) bermakna (meaningful), 2) terintegrasi (emosional, sosial, intelektual dan fisik),
3) berbasis nilai Islam, 4) menantang (challenging), 5) menawarkan sesuatu yang baru (up-to date).
Implementasinya, lembaga-lembaga pendidikan Islam (khususnya madrasah-madrasah, pondok pesantren, perguruan tinggi Islam dan sebagainya) juga masyarakat Islam (khususnya orang tua) harus mampu mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana generasi itu tumbuh dan belajar.
Baca Juga: Tujuh perlakuan orangtua yang tidak tepat kepada anak, diantaranya terlalu melindungi