harianmerapi.com - Perkembangan emosi anak prasekolah memiliki perbedaan dengan perkembangan aspek-aspek perkembangan yang lainnya.
Walaupun perkembangan emosi terjadi serentak dengan beberapa aspek perkembangan lain, seperti perkembangan fisik, sosial, kognitif, bahasa, dan kreatif dan saling bergantung di antara perkembangan tersebut.
Seringkali emosi diartikan dengan keadaan marah. Anak yang sering marah pun seringkali disebut dengan anak yang memiliki emosional tinggi.
Baca Juga: Orangtua Kurang Perhatian pada Keluarga karena Sibuk, Baru Tersadar Setelah Anak Terlibat Cah Klitih
Penggunan kata emosional untuk anak yang sering marah tentu saja merupakan sebuah kekeliruan yang sangat sering dilontarkan oleh banyak orang.
Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks pada diri seorang anak usia dini yang terdiri dari perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak jantung,
perubahan kelenjar serta kondisi mental
seperti keadaan gembira yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan juga disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.
Emosi bisa dikatakan dengan sebuah kecerdasan karena dengan adanya emosi maka sesorang bisa berperilaku sesuai dengan apa yang sedang dirasakan sehingga
tujuan dan kebutuhan bisa saling berhubungan.
Baca Juga: Doa yang Tak Putus-putus, Akhirnya Dikabulkan Mendapatkan Buah Hati di Saat Usia Senja
Hal seperti ini yang harus selalu dipantau agar perkembangan emosi seseoramg bisa stabil dan tentu saja akan berdampak baik terhadap hidupnya.
Faktor lingkungan dalam proses belajar berpengaruh besar untuk perkembangan emosi, terutama lingkungan yang berada paling dekat dengan anak khususnya ibu atau pengasuh anak.
Thompson dan Lagatutta, menyatakan bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik penyebab maupun konsekuensinya.
Pengalaman hidup dalam lingkungan keluarga yang penuh kemesraan dan kehangatan itu akan dibawanya pada fase-fase perkembangan berikutnya.
Baca Juga: Peringatan Sewindu Ketoprak Mataram Yogyakarta, Bupati Gunungkidul Minta Tumbuhkan Kecintaan Seni
Hurlock, mengungkapkan proses belajar yang menunjang perkembangan emosi terdiri dari lima cara, yakni:
Pertama, belajar dengan cara meniru (learning by imitation). Dengan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi tertentu orang lain, anak-anak bereaksi
dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamati.