Orangtua Kurang Perhatian pada Keluarga karena Sibuk, Baru Tersadar Setelah Anak Terlibat Cah Klitih

photo author
- Selasa, 8 Maret 2022 | 18:05 WIB
Pak Hasan menghadapi kenyataan anaknya berurusan dengan polisi karena terlibat cah klitih             (Ilustrasi Sibhe)
Pak Hasan menghadapi kenyataan anaknya berurusan dengan polisi karena terlibat cah klitih (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Sebutan cah klitih cukup akrab di telinga masyarakat Jogja. Gerombolan anak-anak yang suka bikin ulah ini, memang cukup meresahkan.

Kebanyakan mereka adalah anak-anak remaja yang kurang perhatian dari orangtua, sehingga perilakunya tidak terkontrol.

Adalah keluarga Hasan (bukan nama sebenarnya) termasuk keluarga terpandang di lingkungannya. Maklum, secara ekonomi mereka lebih menonjol dibanding tetangga kiri kanannya.

Baca Juga: Enam Upaya Menjaga Keutuhan Keluarga, Salah Satunya Belajar Memahami Pasangan

Segalanya sudah tercukup sehingga tidak ada kekurangannya sama sekali. Pak Hasan memang seorang pekerja ulet.

Ia memimpin sebuah perusahaan yang membutuhkan kinerja all out agar tidak kalah dalam persaingan. Namun konsekuensinya, ia jadi jarang berada di rumah.

Begitu pun dengan Bu Hasan, yang merupakan wanita karir. Alhasil, mereka jarang bertemu secara tatap muka di rumah, termasuk dengan sang anak, Ali, yang masih duduk di sekolah menengah pertama.

Mereka merasa sudah cukup berkomunikasi melalui HP. Sementara kasih sayang terhadap Ali diwujudkan dengan pemberian fasilitas tak terbatas.

Baca Juga: Anak Curi Mesin Perahu Tempel untuk Biaya Pengobatan Ibu, Kejari Sabang Pilih Gunakan Keadilan Restoratif

Apapun keinginan Ali, terutama yang terkait dengan urusan materi, dalam sekejap pasti akan dipenuhi.

Termasuk sepeda motor, yang mana seharusnya anak setingkat SMP belum boleh mengendarai sendiri.

Mereka lupa bahwa kebutuhan anak bukan cuma urusan materi belaka. Kedekatan dalam berinteraksi secara langsung dengan orangtua sesungguhnya jauh lebih penting.

Terutama kaitannya dengan tugas orang tua dalam mendidik anaknya, agar tidak tersesat di jalan yang salah.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Selasa Pon 4 Ruwah 1955 Alip 8 Maret 2022, Pandai Bicara atau Menulis, Cocok di Pengobatan

Firman Allah SWT yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [QS. At-Tahrim : 6]

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB
X