harianmerapi.com - Setelah menjalani kehidupan yang serba susah dan berliku. Tantro akhirnya menemukan titik terang juga.
Berkat perjuangan keras yang dilakukan, maka ia meraih predikat memuaskan saat kelulusan sarjana. Tanpa kesulitan, Tantro pun lolos seleksi calon perwira TNI.
Doa Bu Dipo selama ini pun terkabul sudah, bisa menyaksikan anak semata wayangnya itu meraih apa yang ia cita-citakan sejak kecil.
Meski harus kehilangan ayah sebagai tulang punggung keluarga, Tantro terbukti mampu melewati semua ujian hidup dengan baik.
Namun Tantro masih harus mengikuti pendidikan di sekolah perwira. Selama itu Sianti sangat membantu sekali.
Selain pemberi semangat, Sianti juga bisa menjadi pengganti Tantro untuk merawat Bu Dipo yang masih sakit-sakitan.
Ternyata semua itu bisa dilalui dengan baik. Tak terasa Tantro sekarang sudah menjadi seorang perwira dengan pakaian yang gagah perkasa.
Baca Juga: Gantungkan Cita-cita Setinggi Langit 2: Rajin Salat dan Belajar karena Ingin Menjadi Orang Kaya
Masih dengan pakaian dinas, Tantro pun menyempatkan diri untuk berziarah ke dua bapak yang selama ini telah berjasa pada dirinya.
Pertama ia berziarah ke makam ayah kandungnya, Pak Dipo. Tak terasa air mata meleleh di pipi Tantro. Ia merasa sedih karena kesuksesannya tak sempat dilihat langsung oleh ayahnya.
Setelah itu dilanjutkan berziarah ke makam Pak Kasan. Tantro langsung mengambil sikap hormat di depan pusara Pak Kasan.
Tak bisa dipungkiri, kesuksesan yang ia raih saat ini tak lepas dari jasa Pak Kasan yang telah membimbing dan memberikan dukunga tanpa pamrih. Meski tak punya hubungan darah, ternyata ketulusan Pak Kasan telah membuahkan hasil nyata.
Kini niat Tantro hanya satu, yaitu membahagiakan ibunya. Karena itu, bagaimana pun caranya Tantro akan mengusahakan pengobatan bagi Bu Dipo agar bisa sehat kembali. Selain itu, impiannya adalah memberikan tenpat tinggal yang layak bagi ibundanya.