Lima Proses Belajar yang Menunjang Perkembangan Emosi Anak Usia Dini, Salah Satunya dengan Cara Meniru

photo author
- Senin, 14 Maret 2022 | 05:40 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok Pribadi)

Kedua, belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification). Di sini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat.

Ketiga, belajar melalui pengkondisian (conditioning). Metode ini berhubungan dengan aspek ransangan, bukan dengan aspek reaksi.

Baca Juga: Nyadran di Makam Laskar Pangeran Dipopnegoro 1: Acara Religius Tradisional untuk Menghormati Leluhur Desa

Pengkondisian terjadi dengan mudah dan cepat pada tahun-tahun awal kehidupan mereka, anak kecil kurang mampu menalar, kurang pengalaman untuk menilai situasi secara kritis, dan kurang mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka. Keempat, pelatihan (training).

Belajar dibawah bimbingan dan pengawasan, terbatas pada aspek reaksi. Kepada anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang.
Kelima, belajar dengan coba-coba.

Anak belajar coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk prilaku yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya dan menolak prilaku yang memberikan pemuasan sedikit.

Dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwasanya perkembangan emosi merupakan suatu kemampuan anak dalam berinteraksi dengan mengendalikan perasaan
dan kondisi kejiwaannya.

Reaksi anak dalam mengendalikan perasaan ini natinya akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupannya, baik dalam memecahkan masalah maupun bertingkah laku dengan orang lain.

Baca Juga: Handarbeni Gelar Pertunjukkan Seni Tari, Bagian dari Berkolaborasi untuk Kebaikan

Ada lima proses belajar yang menunjang perkembangan emosi: terdiri dari lima cara, yakni: belajar dengan cara meniru (learning by imitation), belajar dengan
mempersamakan diri (learning by identification). belajar melalui pengkondisian (conditioning), pelatihan (training), dan belajar dengan coba-coba. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X