HARIAN MERAPI - Pendekatan BBL adalah pendekatan pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar.
Otak memproses informasi dengan sangat efisien sehingga tidak ada satu pun dalam kehidupan manusia yang dapat menyamai potensi belajar manusia.
Dengan demikian, dengan mengoptimalkan cara otak dalam belajar secara alamiah akan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki seseorang.
Baca Juga: Dakwah Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk seluruh alam
Otak memiliki keunikan tersendiri yang perlu diperhatikan agar potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang.
Caine & Caine (1990: 66-69) mengungkapkan bebrapa prinsip utama yang menjadi landasan teoritis umum dari pendekatan BBL, yaitu:
Pertama, otak adalah prosesor paralel. Otak tidak henti-hentinya melakukan banyak fungsi secara bersamaan.
Pikiran, emosi, imajinasi, dan sikap beroperasi secara bersamaan.
Mereka berinteraksi dengan proses otak lain seperti pemeliharaan kesehatan serta perluasan pengetahuan sosial dan budaya umum.
Implikasi dalam pembelajaran adalah seperti otak, proses pembelajaran yang baik harus mengatur semua dimensi dari pemprosesan paralel, dan itu harus didasarkan pada teori dan metodologi yang membuat koordinasi antara pikiran, emosi, imajinasi, dan sikap beroperasi secara bersamaan.
Baca Juga: Tujuh perlakuan orangtua yang tidak tepat kepada anak, diantaranya terlalu melindungi
Kedua, belajar melibatkan semua aspek psikologi.
Pikiran, perasaan, sifat bawaan, dan emosi saling berhubungan satu sama lain dan berinteraksi dengan berbagai macam bentuk informasi yang diterima otak.
Aplikasi dalam pembelajaran di sekolah dapat dilakukan oleh guru dengan memberikan siswa banyak pilihan dan kesempatan dalam memecahkan masalah.
Indikator yang dapat guru lihat adalah bagaimana cara terbaik siswa dalam mempelajari sesuatu.