Dari Hewan Kurban Idul Adha, Bagian Ini yang Dimakan Dahulu oleh Nabi Muhammad

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 08:30 WIB
Petugas memeriksa ternak siap untuk disembelih pada Idul Adha.  (instagram @baznasindonesia)
Petugas memeriksa ternak siap untuk disembelih pada Idul Adha. (instagram @baznasindonesia)

Jika seseorang makan dan minum sebelum makan dari sembelihannya dan makan dan minum sebelum shalat Ied juga maka tidak mengapa.

Firanda menyampaikan pada tambahan hadits ini diperselisihkan oleh para ulama. Sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai hujjah (seperti al-Baihaqi dalam kitabnya Fadhoil al-Awqoot, al-Baihaqi no 214).

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 35 Dibuka, Ayo Buruan Daftar, Ini Syaratnya

Sedangkan sebagian ulama memandang hadits ini dhoíf karena sebagian perawinya bermasalah. Dia merujuk pada kitab Mizaan al-I’tidaal, Adz-Dzahabi
juz 3 halaman 86.

Namun sebagai pertimbangan, Firanda menyampaikan, karena hati adalah mudah dimasak sehingga lebih mudah untuk segera dimakan, mengingat orang yang hendak berkurban sudah berpuasa sejak subuh.

Pertimbangan lainnya adalah sebagai bentuk tafaaúl atau berharap dengan berbaik sangka jika makan hati sembelihan maka merupakan sebab masuk surga, karena hidangan jamuan pertama kali bagi penghuni surga adalah ziaadah (tambahan) hati ikan paus sebagaimana dijelaskan Syarh Mukhtashor Kholil, dalam kitab al-Kurosyi juz 2 halaman 102.

Baca Juga: Pertamina Masih Buka Pendaftaran untuk Konsumen Penerima BBM Subsidi

Ketika Nabi SAW ditanya ” Hadiah (pemberian khusus) kepada mereka ketika mereka masuk surga?” .

Rasulullah berkata: “Jamuan penghuni surga adalah bagian ujung hati ikan paus” (HR Muslim no 315 dari hadits Tsaubaan)


Ada hadist lain yang menyatakan:

“Makanan pertama yang dimakan oleh penghuni surga adalah bagian ujung hati ikan paus” (HR Al-Bukhari secara ta’liiq 8/113 dari Abu Saíd al-Khudri)

Baca Juga: Allah Maha Dermawan, Berniat Baik Saja dapat Pahala Apalagi Dilaksanakan

Firanda menyampaikan tetapu jika seseorang makan selain hati sembelihan maka tidak mengapa.*

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X