harianmerapi.com - Rencana Perang Tabuk didengar pula oleh sahabat Anshor. Di antaranya tujuh sahabat Rasulullah SAW dari Anshor.
Mereka ini tergolong 'bonek', tidak memiliki harta benda, dan hanya punya jiwa raga.
Tujuh sahabat ini lantas mendapat julukan Al Baka'un atau orang yang menangis.
Baca Juga: Asal Muasal Perang Tabuk, Perang Besar dalam Sejarah Perkembangan Islam
Mereka adalah Salim bin Umair, Ulbah bin Zaid, Abdurrahman bin Ka'ab, Amr bin Humam, Abdullah bin Mughaffal, Harami bin Abdullah, dan Irbadh bin Sarijah.
Dikisahkan, tujuh golongan Anshor ini menghadap Rasulullah Muhammad SAW sambil mengemukakan keinginannya untuk membaktikan jiwa raganya.
Mereka memohon kepada Nabi Saw agar masing-masing diberi kendaraan untuk ikut serta berangkat bersama angkatan perang.
Baca Juga: Perang Tabuk, Persiapan Pasukan Islam di Tengah Krisis untuk Menghadapi Romawi Timur
Keinginan yang sangat besar berperang itu dan meminta diberi peralatan atau kendaraan oleh Nabi saw.
Tetapi dengan berbagai pertimbangan tidak dapat mengabulkan permohonan.
Rosulullah bersabda kepada mereka, sebagaimana ada di Surah AtTaubah ayat 92.
"Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu." (Atlaubah: 92)
Baca Juga: Perang Tabuk, Kaum Muslimin Antusias Ajakan Berperang Rasulullah Muhammad
Mendengar jawaban itu, mereka lalu kembali sambil menangis.