Asal Muasal Perang Tabuk, Perang Besar dalam Sejarah Perkembangan Islam

photo author
- Minggu, 26 Juni 2022 | 07:30 WIB
Ilustrassi --Perang Tabuk sebagai momentum perkembangan Islam di Jazirah Arab dengan kemenangan atas Romawi Timur.  (Djamel Ramdani - Pexels)
Ilustrassi --Perang Tabuk sebagai momentum perkembangan Islam di Jazirah Arab dengan kemenangan atas Romawi Timur. (Djamel Ramdani - Pexels)



Harianmerapi.com - Perang Tabuk menjadi salah satu momentum pesatnya perkembangan Islam di jazirah arab.

Kemenangan Islam di bawah Rasulullah Muhammad SAW atas Kerajaan Romawi Timur membuat kabilah-kabilah lain masuk Islam.

Perang Tabuk yang mashur ini, terjadi karena berbagai sebab, atau ada asal-usulnya.

Tabuk adalah nama sebuah tempat yang terletak antara kota Madinah dan Syam, perbatasan Jazirah Arab di bagian utara.

Baca Juga: Jelang Idul Adha dan Adanya Wabah PMK, Pemuda Tani HKTI Jogja Gelar Sekolah Tani Secara Hybrid

Menurut penelitian sebagian ahli, Tabuk itu sekarang terletak di daerah Syarqul-Urdun (Trans-Yordania), tidak jauh dari Teluk Aqabah.

Waktu tempuh antara Madinah dan Tabuk dengan berjalan kaki pada masa itu paling sedikit dua puluh hari.

Pada masa Nabi, jarak yang sejauh itu jarang sekali dapat ditempuh orang karena jauh dan sukar jalannya.

Baca Juga: Setelah Vaksinasi Covid-19, Masyarakat Diimbau Tetap Hati-hati

Sebab atau asal usul perang Tabuk karena sakit hati dari Raja Romawi Timur, Heraklius yang keinginannya untuk mengkristenkan bangsa Arab di Jazirah Arab terganjal oleh pergerakan Islam.

Apalagi dalam perang Mu'tah pasukannya mundur teratur didesak oleh pasukan muslimin.

Padahal saat itu, kekuatan pasukan Romawi Timur ribuan sedangkan kekuatan kaum muslimin sepertujuhpuluhnya.

Perkembangan Islam yang dipimpin Rasulullah Muhammad SAW yang terus berkembang ini membuat Heraklius semakin berkobar untuk menaklukkan Arab, terutama menghancurkan Madinah.

Dari segi jumlah pasukan dan persenjataan, Heraklius menilai kekuatan pasukan Romawi Timur jauh lebih kuat.

Baca Juga: Batasi Penyebaran Covid-19, Inilah Cara Paling Efektif Hentikan Timbulnya Varian Baru

Meski dalam Mu'tah dia mengakui pasukannya telah mundur teratur dari pertempuran di hadapan pasukan Islam yang tidak begitu besar jumlahnya serta serba kurang perlengkapanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X