harianmerapi.com - Islam mewajibkan umatnya bekerja maksimal. Bekerja mencari nafkah adalah tugas rasio (akal) dan fisik; jika manusia tidak bekerja maka ia tidak dapat memenuhi tugas hidupnya.
Manusia harus menggunakan akalnya untuk berfikir dan menjadikan pemikiran sebagai pedoman dalam kehidupan, sehingga tidak dikalahkan oleh hawa
nafsu.
Pemikiran yang negatif (negative thinking) akan mengakibatkan kerugian bagi dirinya dan orang lain.
Bekerja merupakan tugas manusia dalam hidup, namun sayangnya masih banyak manusia yang tidak sungguh-sungguh mengerjakan apa yang menjadi beban tugas dan kewajibannya,
bahkan banyak yang menjadikan pekerjaan itu hanya sekadar kegemaran, tanpa memperhatikan efektifitas dan efisiensi pekerjaan yang dilakukan.
Pekerjaan merupakan sarana untuk memperoleh rezeki dan sumber penghidupan yang layak bagi kehidupan.
Dapat pula dikatakan bahwa bekerja adalah kewajiban dan kehidupan itu sendiri. Manusia hidup mempunyai tujuan, yang kemudian ditrjemahkan dalam visi dan misi hidup yang ia canangkan.
Ia hidup bukan sekadar untuk penghidupan saja, dan bukan pula sekadar menjaga eksistensi diri. Tujuan hidup manusia adalah perjuangan dan perlawanan.
Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 59: Gagal Melarikan Diri, Saksi Kunci Kasus Pembunhan itu Berhasil Ditangkap
Perjuangan di jalan kebenaran dan perlawanan terhadap apa yang melemahkan kebenaran dan memperkuat kebatilan.
Misi kebenaran adalah misi kebaikan, misi kerjasama yang bernilai dalam hidup, dan juga misi kasih sayang sesama manusia. Jadi, melakukan misi ini merupakan realisasi tujuan manusia dalam hidupnya.
Islam menjadikan bekerja sebagai hak dan sekaligus kewajiban individu, tetapi berfungsi sosial. Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan orang-orang beriman untuk bekerja dan berpesan agar melakukannya sebaik mungkin.
Beliau berpesan juga agar berlaku adil dalam menentukan upah kerja dan menepati pembayarannya.
Fondasi utama yang diletakkan Islam dalam mengatur perolehan penghidupan (makanan pokok) manusia adalah dengan bekerja.
Al-quran juga menjelaskan bahwa pengemban risalah agama dari kalangan Nabi dan Rasul sepanjang sejarah adalah orang-orang yang berkarya.