Namun demikian, kadangkala ada sebagian di antara manusia yang berlebihan dalam memperlakukan badannya.
Misalnya, dengan alasan untuk memelihara tubuh (badan), maka dihabiskan uang sebanyak-banyak atau waktu sebanyak-banyaknya untuk keperluan tubuh
sampai-sampai melupakan pekerjaan atau kebutuhan lain yang lebih bermanfaat.
Bahkan, ada juga seseorang yang dengan alasan memelihara kesehatan, sampai melupakan Allah SWT.
Inilah bagian persoalan yang perlu kita hindari.
Selain menghargai diri sendiri, manusia juga dituntut dapat menghargai orang lain atau menghargai sesamanya.
Untuk menumbuhkan sikap ini, maka perlu ditumbuhkan pandangan bahwa semua makhluk adalah sama, yaitu sama-sama makhluk ciptaan-Nya dan sama-sama harus bertanggung jawab kepada-Nya.
Baca Juga: Kepemimpinan Profetik dan Cita-cita Luhur Bangsa Indonesia
Tumbuh-tumbuhan, hewan, batu, tanah, hutan dan semua yang ada di antara langit dan bumi adalah makhluk Allah.
Karena itu tidak selayaknya merasa paling berkuasa atas semua makhluk itu.
Kita tidak selayaknya berbuat sewenang-wenang; merusak lingkungan, membuang sampah semaunya, membabat hutan, merusak gunung, mengaduk-aduk kekayaan bumi tanpa kendali dan sebagainya.
Semua makhluk Allah di alam raya ini sama-sama memiliki hak untuk hidup, hak untuk dihargai dan dihormati segi-segi kemakhlukannya.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, dituntut untuk mengembangkan sikap ramah dan bijak terhadap lingkungan hidup di mana seseorang bertempat tinggal dan berinteraksi.
Sebab, semua itu saling mendukung dan saling membantu untuk kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Empat Kunci Masuk Surga