Memuliakan Diri Sendiri dan Sesama Makhluk Ciptaan Allah SWT di Muka Bumi

photo author
- Selasa, 28 Juni 2022 | 05:30 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

harianmerapi.com - Kita sebagai manusia pantas bersyukur ke hadhirat Allah SWT karena diciptakan menjadi makhluk yang sempurna dan memiliki kelebihan dari semua makhluk Allah yang lain.

Bahkan kita (manusia) ini lebih mulia daripada malaikat.

Karena itulah maka malaikat dan jin diharuskan bersujud kepada Nabi Adam AS, seperti tersurat dalam ayat berikut ini :

Baca Juga: Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah, yang Pertama Mengucap Kalimat Istirja

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir" (QS. Al-Baqarah, 2:34).

Sujud menurut ayat ini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukan sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan". (QS. Al-Isra', 17:70)

Kelebihan manusia atas makhluk lainnya adalah kemampuannya untuk menyebutkan nama-nama benda di sekitarnya (mampu mengembangkan ilmu pengetahuan).

Dengan kecerdasan majemuknya (spiritual, emosional, intelektual, dan kecerdasan-kecerdasan lainnya) manusia dapat kreatif membuat sesuatu yang baru, dapat tumbuh dan berkembang fisik, psikis dan sosialnya.

Baca Juga: Pengembangan Kreativitas dan Etos Kerja Anak Sejak Dini: Antara Al Qur’an dan N-Ach Theory David McClelland

Atas dasar kelebihan itulah, maka Allah menjadikan manusia sebagai khalifah, yaitu sebagai wakil Allah di alam dunia untuk mengurus semua makhluk-Nya.

Sesuai dengan fitrah penciptaannya, maka selayaknyalah jika manusia juga dapat memuliakan diri sendiri dan semua makhluk Allah di muka bumi ini.

Memuliakan diri sendiri artinya mampu mengembangkan karunia Allah yang kita miliki untuk berbuat dan beramal kebaikan.

Kita memiliki dua kaki, maka perlu kita gunakan untuk berjalan ke tempat yang baik.

Kita memiliki dua tangan, maka perlu kita gunakan untuk mengambil atau mengerjakan sesuatu yang bermanfaat.

Demikian juga, semua anggota tubuh kita, seperti; hati, pikiran dan lainnya, adalah memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X