Surat al-Baqarah ayat 109 memberikan contoh bagaimana bersikap terhadap mereka yang terus memunculkan sikap permusuhan:
‘Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah, atas segala sesuatu Maha Berkuasa.’
Baca Juga: Manfaat Adas Manis untuk Mengatasi Insomnia dan Gangguan Pencernaan
2. Berkomunikasi secara bijak, memberi nasihat yang baik dan berdebat yang Konstruktif-Argumentatif.
Alquran memberikan arahan bagi kaum Mukminin agar dalam menyerukan kebenaran berpegang pada prinsip kebijaksanaan (al-hikmah), nasihat yang baik (al-mawizah, al-hasanah), dan perdebatan dengan metode yang sebaik-baiknya.
Arahan itu tertuang dalam ayat: ‘Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.’ (Q.S. al-Nahl (16): 125).
Baca Juga: Ini Saran Praktisi Hukum untuk Selesaikan Polemik Warkopi
Sedangkan yang dimaksud dengan perdebatan konstruktif argumentatif adalah perdebatan dengan memakai burhan atau data-data yang valid dan akurat.
3. Masing-masing pihak menahan diri, tetap berbuat baik dan menghargai mereka yang berbeda.
Ajakan untuk menahan diri ini sangat penting mengingat konflik bisa merusak hubungan kekerabatan disebabkan perbedaan keyakinan.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Luqman/31: 15)
Baca Juga: Pencuri Motor di Bantul ini Terlacak dari Rekaman CCTV
4. Saling memberi pengertian kepada masing-masing kelompoknya tentang pentingnya pengetahuan
Konflik seringkali terjadi dikarenakan masing-masing pihak atau salah satu pihak tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang sesuatu yang diperdebatkan atau diperselisihkan.
Dalam hal ini Alquran memberi pedoman tentang bagaimana mencari kebenaran informasi.