harianmerapi.com - Adas manis sering dimanfaatkan dalam bidang kuliner maupun sebagai ramuan alami. Wajar saja jika tanaman adas manis sering ditanam di kompleks kebun herbal ataupun apotek hidup.
Mengingat ada manfaatnya, jenis tanaman ini berusaha dijaga kelestariannya oleh berbagai pihak. Adapun cara menanamnya, bisa di tanah langsung, cukup menggunakan pot, plastik polybag ataupun wadah-wadah lain yang difungsikan sebagai pot. Terutama bagian biji dari tanaman adas banyak dimanfaatkan di bidang kuliner dan kesehatan alami.
Sedangkan bagian daun tanaman adas manis, antara lain dapat dimanfaatkan untuk merawat gangguan pencernaan serta musuh sakit gigi. Selain itu bisa digunakan untuk merawat penyakit kulit seperti kudis, kurap serta kutu air. Bahkan dapat diproses menjadi minyak essensial antara lain bisa digunakan sebagai aroma terapi untuk membantu mengatasi flu dan pilek.
Baca Juga: Tumbal Pesugihan Monyet 3: Rantai Besi Melilit Anak-anak yang Dijadikan Budak
Lain halnya jika digunakan untuk dijadikan sebagai musuh sulit tidur atau insomnia, yaitu cukup dengan menggunakan biji adas manis yang sudah diseduh dengan air hangat. Selanjutnya diberi madu asli secukupnya dan segera diminum. Lalu ketika biji adas manis dikunyah-kunyah antara lain bisa membantu menyegarkan pernafasan.
Bahkan, sebagian wargaa di beberapa negara biasa menggunakan biji adas manis sebagai campuran minuman teh, sehingga mampu memberikan aroma maupun cita ras khas serta menambah manfaat kesehatan.
Perlu diketahui pula, bagian biji adas berbentuk lonjong dengan panjang antara tiga sampai lima milimeter serta memiliki rasa sedikit manis, sehingga sering disebut juga adas manis. Biji ini mempunyai aroma khas, secara turun-temurun juga telah digunakan membantu mencegah serta melawan gangguan kesehatan.
Baca Juga: Mensyukuri Nikmat 1: Suka Berdandan dan Berganti-ganti Pacar
Adapun beberapa ciri lain dari tanaman adas manis dengan nama ilmiah Pimpinella anisum antara lain, merupakan sejenis tumbuhan yang berasal dari Laut Tengah dan juga Asia Barat.
Tumbuhan ini memiliki tinggi hampir sekitar satu meter dengan bentuk daun sedikit menyirip menyerupai bulu. Penempatan tanaman, idealnya di tempat yang mendapat sinar matahari cukup. Idealnya ditanam di tanah subur atau kaya unsur hara dan pemupukan rutin cukup menggunakan pupuk organik, misalnya kotoran ternak sudah terfermentasi maupun pupuk kompos. *
