HARIAN MERAPI - Berwudlu saat puasa harus ekstra hati-hati, sebab bisa membatalkan puasa.
Yang membatalkan puasa ini yakni ketika berkumur dan istinsyaq atau memasukkan air ke hidung.
Sebab, jika tidak hati-hati bisa masuk ke dalam perut.
Baca Juga: Puasa Ramadhan untuk pengembangan sifat bawaan manusia
Masuknya air ke perut ini yang membatalkan puasa, sementara berkumur dan istinsyaq diperbolehkan dengan catatan air tidak masuk ke perut.
Maka itu saat berkumur dan istinsyaq dalam wudlu harus hati-hati. Di sini menegaskan diperbolehkannya berkumur dan istinsyaq saat puasa.
Diperbolehkannya berkumur saat puasa itu salah satunya ada di 'Tuntunan Ramadlan Majlis Tarjih dan Tajdid', halaman 63, penerbit Suara Muhammadiyah.
Baca Juga: Puasa untuk perubahan diri menuju pribadi bertakwa
Dituliskan berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudlu) tidak membatalkan puasa.
Nabi saw menganjurkan di luar bulan puasa agar kumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih.
Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal itu,
Maksudnya agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehingga puasanya menjadi batal.
Baca Juga: Memperbanyak dzikir di bulan Ramadhan, salah satu manfaatnya menambah keteguhan hati
Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa. Hal ini didasarkan kepada hadis:
عَنْ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي عَنِ الْوُضُوءِ قَالَ أشيعَ الْوُضُوءَ وَخَلَّلَ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغُ فِي الاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَن تَكُونَ صَائِمًا. (رواه الخمسة ومحمد الترمذي).