HARIAN MERAPI - Tujuan hidup bermasyarakat adalah terciptanya jalinan tali persaudaraan yang kuat antar anggota masyarakat, yakni lahirnya sikap bergotong-royong, bantu membantu dan kerjasama dalam hal kebajikan dan takwa.
Namun sayangnya, dalam kehidupan bermasyarakat terdapat juga berbagai kecenderungan negatif yang berkembang dalam komunitas masyarakat yang dapat mengganggu keharmonisan dan keselarasan hidup bermasyarakat, yang biasa disebuat dengan patologi sosial.
Patologi sosial adalah studi tentang fenomena sosial yang tidak seimbang atau tidak sesuai
dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Patologi sosial mencakup berbagai masalah sosial yang dapat mempengaruhi individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.
Dengan memahami patologi sosial, kita dapat berusaha untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan harmonis.
Contoh berbagai patologi sosial yang ada dalam masyarakat: (1) Kemiskinan: kemiskinan
adalah kondisi di mana individu atau kelompok tidak memiliki akses ke sumber daya yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,
(2) Kekerasan: kekerasan adalah tindakan yang dapat menyebabkan cedera atau kerugian pada individu atau kelompok lain, (3) Korupsi: korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan atau posisi untuk kepentingan pribadi,
(4) Penipuan: penipuan adalah tindakan yang dapat menyebabkan kerugian pada individu atau kelompok lain melalui informasi yang tidak benar atau tidak lengkap, dan (5) Ketergantungan: ketergantungan adalah kondisi di mana individu atau kelompok tidak dapat berfungsi secara normal tanpa bantuan dari luar.
Baca Juga: Festival Sendratari DIY 2025 di UWM Tampilkan Karya SH Mintardja
Penanganan patologi sosial di antaranya melalui: (1) Pendidikan: pendidikan dapat membantu
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang masalah sosial dan cara mengatasinya, (2)
Kebijakan Sosial: kebijakan sosial dapat membantu mengatasi masalah sosial dengan cara mengatur dan mengalokasikan sumber daya, dan (3) Pengembangan Masyarakat: pengembangan masyarakat dapat membantu meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat untuk mengatasi masalah sosial.
Setidaknya ada sepuluh patologi sosial yang dijelaskan dalam Al-Quran; yakni:
Pertama, masyarakat yang cenderung menyimpang (qaum ya’dilun). Firman Allah SWT:
“Apakah (yang kamu sekutukan itu lebih baik ataukah) Zat yang menciptakan langit dan bumi serta yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami menumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah (yang) kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah ada tuhan (lain) bersama Allah? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).” (QS. An-Naml; 27:60).
Kedua, masyarakat yang zalim (qaum al-zalimun). Firman Allah SWT: “Tidakkah kamu
memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah
menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata,
“Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat
menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Baqarah; 2:258).
Baca Juga: Sulitnya mengatasi kecanduan judol
Ketiga, masyarakat yang kafir (al-qaum al-kafir). Firman Allah SWT: “Ketika mereka maju
melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah; 2:250).