HARIAN MERAPI - Deep learning dapat digunakan untuk menguatkan ingatan dalam belajar anak dengan beberapa cara: (1) Sistem rekomendasi: deep learning dapat digunakan untuk membuat sistem rekomendasi yang dapat membantu anak-anak mempelajari materi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka,
(2) Pengembangan aplikasi edukatif: deep learning dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi edukatif yang dapat membantu anak-anak mempelajari materi dengan cara
yang lebih interaktif dan menyenangkan, dan
(3) Analisis data belajar: deep learning dapat digunakan untuk menganalisis data belajar anak-anak dan memberikan umpan balik yang tepat untuk meningkatkan proses belajar.
Baca Juga: Kemenkop Terus Perkuat Kapasitas dan Kualitas SDM Business Assistant Kopdes Merah Putih
Manfaat deep learning untuk penguatan ingatan dalam belajar adalah: (1) Peningkatan
efisiensi belajar: deep learning dapat membantu meningkatkan efisiensi belajar anak-anak dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka,
(2) Peningkatan retensi informasi: deep learning dapat membantu meningkatkan retensi informasi pada anak-anak dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan, dan
(3) Pengembangan keterampilan: deep learning dapat membantu mengembangkan keterampilan anak-anak dalam menggunakan teknologi dan memecahkan masalah.
Contoh Aplikasi deep learning untuk penguatan ingatan dalam belajar adalah: (1) Aplikasi
pembelajaran bahasa: aplikasi pembelajaran bahasa yang menggunakan deep learning dapat
membantu anak-anak mempelajari bahasa dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan, dan
(2) Aplikasi pembelajaran matematika: aplikasi pembelajaran matematika yang menggunakan deep learning dapat membantu anak-anak mempelajari konsep matematika dengan cara yang lebih visual dan interaktif.
Dengan demikian, deep learning dapat menjadi alat yang efektif untuk menguatkan ingatan dalam belajar anak-anak dan meningkatkan proses belajar mereka.
Agar ingatan atau memori yang sudah dimiliki seseorang dapat tersimpan dengan baik dan
sewaktu-waktu mudah direproduksi kembali sebagai salah satu keberhasilan deep learning, Ki
Fudyartanta menjelaskan sedikitnya ada sembilan strategi jitu menjaga ingatan dalam belajar;
yakni:
Pertama, bahan yang dipelajari harus mempunyai arti, makna (meaningfull). Dalam belajar,
sesuatu yang memiliki arti atau bermakna akan mempermudah untuk dipelajari, baik untuk dipelajari (untuk dimasukkan dalam memori), maupun retensi serta reproduksinya (recall).
Adapun pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan mengkaitkannya dengan pelajaran sehingga akan menghasilkan konsep-konsep baru.