Sarasehan 'Mengambil Energi Positif Karya Maestro Saptohudoyo' digelar dalam rangka Haul 20

photo author
- Selasa, 7 Februari 2023 | 20:10 WIB
Suasana sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Maestro Saptohudoyo' dalam rangka Haul 20. (Teguh Priyono)
Suasana sarasehan Mengambil Energi Positif Karya Maestro Saptohudoyo' dalam rangka Haul 20. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Keberadaan Makam Seniman dan Budayawan Girisapto, Wukirsari, Imogiri, Bantul yang berdekatan dengan makam raja-raja Mataram, menjadi ikon tersendiri yang membanggakan bagi warga masyarakat Yogyakarta umumnya.

Dan para seniman khususnya, karena dengan adanya Makam Seniman itu menjadi kehormatan tersendiri bagi keluarga seniman yang atas izin Sultan Hamengku Buwono IX diperbolehkan memanfaatkan lahan itu untuk makam para seniman.

Artinya secara tidak langsung seniman disejajarkan dengan kemuliaan seorang raja.

Baca Juga: Ternyata gempa Turki diramalkan peneliti berkebangsaan Belanda ini, begini bunyi ramalannya!

Demikian diungkap Yani Saptohudoyo dalam Sarasehan Haul 20 Saptohudoyo, bertajuk "Mengambil Energi Positif Karya karya Saptohudoyo", Senin (6/2/2023) malam di Joglo Kademangan Widarakandhang, Imogiri, Bantul.

Makam Seniman dan Budayawan Girisapto dalam pandangan istri Saptohudoyo ini, bukan saja merupakan peristirahatan terakhir bagi para seniman besar, tetapi sekaligus merupakan karya yang akan memberi edukasi bagi generasi masa depan tentang sejarah bangsa dan para seniman yang memiliki kontribusi bagi bangsa.

"Di makam itu ada nama WR. Soepratman, L Manik dan Kusbini yang berjasa dalam mencipta lagu kebangsaan dan perjuangan," tandasnya.

Hadir sebagai pembicara pendamping Nasirun dan Prof.Dr. Timbul Raharjo dalam sarasehan yang dimoderatori Novita Pristiani Dewi.

Baca Juga: DKPP Segera gelar sidang kode etik anggota KPU RI, ini penyebabnya!

Menurut Nasirun yang mengaku anak petani ini, tradisi haul biasa dilakukan untuk mengenang jasa para kiai dalam kiprahnya mengajarkan agama kepada para santri.

Namun untuk seorang seniman besar seperti Saptohudoyo, tradisi seperti ini selayaknya juga bisa dilakukan setiap tahun.

"Sebagai seniman Saptohudoyo sudah banyak memberikan ilmu dan bahkan hartanya untuk masyarakat dan para seniman," ucap Nasirun.

Saptohudoyo bukan saja seniman besar dengan nama besar dan mendunia, tetapi juga pribadi yang banyak memberikan manfaat dan memiliki kepedulian untuk mensejahterakan banyak seniman.

Baca Juga: Dua pelaku spesialis pencuri rumah kosong membawa senpi berhasil diringkus polisi, ini ronologinya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X