“Kami menampilkan tari kreasi baru, yaitu Tari Madubronto Asih milik sanggar kami dan Tari Ulo-ulonan milik Sanggar Tari Kembang Sore di Sleman,” ungkap Atik.
Tari Madubronto Asih, sebutnya, karyanya sendiri antara lain menggambarkan kerja sama harmoni antara masyarakat dan pemerintah (Dinas Kehutanan) dalam memaksimalkan potensi wisata edukasi Madubronto, seperti dari kuliner/pasar tiban UMKM.
“Ketika pentas di tanah lapang dan ditonton banyak orang semoga semakin memasyarakatkan seni tari. Kalau di pinggir jalan, misalnya pas ada penggalangan dana korban bencana alam,” jelas Atik. *