HARIAN MERAPI - Candi Cetho di lereng Gunung Lawu menyimpan kisah Prabu Brawijaya V dan Sabdo Palon Noyogenggong.
Hal tersebut karena di Candi Cetho terdapat Arca Prabu Brawijaya V dan abdi dalemnya yang terkenal, Sabdo Palon dan Noyogenggong.
Arca Prabu Brawijaya V dan Sabdopalon Noyogenggong di Candi Cetho berada di sebuah gubuk kecil dan tampak keramat.
Candi Cetho berada di dusun Gumeng, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah.
Candi yang diperkirakan dibangun pada akhir abad 14 Masehi itu hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari Candi Sukuh.
Jalan menuju ke kedua Candi Hindu tersebut cukup terjal dan berkelok-kelok tajam.
Berada di ketinggian bukit sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, membuat suasana di candi terasa dingin.
Jalan terjal dan berkelok hingga udara yang dingin menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku tirakat di candi tersebut.
Baca Juga: New Xpander Cross dibekali sederet fitur baru
Menurut para ahli, Candi Cetho seakan dibangun sebagai penyempurnaan dari Candi Sukuh.
Hal itu karena arsitektur bangunan candi keduanya mempunyai banyak kesamaan.
Relief-relief pengruwatan Dewi Durga dan Kisah Sudamala di Candi Sukuh juga ada di Candi Cetho.
Selain itu, Candi Cetho juga berarsitektur punden berundak yang menggambarkan mulai pudarnya pengaruh Hindu.
Arca lingga yoni, arca bulus dan sejumlah arca sosok manusia banyak ditemukan di kompleks candi ini.
Sementara itu, masyarakat sekitar dan pelaku tirakat menyebut Candi Cetho sebagai petilasan Prabu Brawijaya V.