Misteri Keris Mpu Gandring 2: Ricikan Keris Simbol Kewibawaan dan Kekuasaan

photo author
- Minggu, 3 Juli 2022 | 07:30 WIB
Keris milik seorang warga Sleman, Yogyakarta, yang diyakini sebagai salah satu keris buatan Mpu Gandring.  (Foto: Dok Pribadi)
Keris milik seorang warga Sleman, Yogyakarta, yang diyakini sebagai salah satu keris buatan Mpu Gandring. (Foto: Dok Pribadi)



SLEMAN, harianmerapi.com - Keris Mpu Gandring dipercaya sangat wingit. Kutukan dari sang Mpu pembuatnya diyakini masih berlaku.


Banyak orang takut memiliki atau bahkan tidak berani menduga sebilah keris miliknya sebagai Keris Mpu Gandring.


Padahal, kutukan Keris Mpu Gandring itu hanya berlaku kepada orang yang dituju.


“Bukan pada kerisnya yang dibuat dengan tujuan dan doa yang baik,” kata Mbah Gondrong.
Namun dari sumber lain, Mbah Gondrong mendapati Ken Arok ternyata juga takut dengan kutukan Mpu Gandring.

Baca Juga: Petung Jawa Weton Minggu Kliwon 3 Juli 2022, Kekuatan Ada di Jari Tangan


Karena itu, Ken Arok menduplikasi Keris Mpu Gandring itu sebelum melarungnya ke Sungai Brantas.


Mbah Gondrong menjelaskan, bahwa setelah menggunakan Keris Mpu Gandring untuk membunuh Tunggul Ametung dan Kebo Ijo, Ken Arok melarung keris tersebut ke Sungai Brantas.


Namun, sebelum melarungnya Ken Arok sudah membuat keris putran atau keris tiruannya.
Untuk dikembalikan dan disimpan sebagai barang bukti, dan disimpan di Gendhong Pusaka sebagai pusaka andalannya.

Baca Juga: 46 Calhaj Bervisa Tak Resmi Dipulangkan ke Tanah Air, Begini Kondisinya


Sehingga keris tersebut sesuai yang diceritakan Kitab Pararaton sebagai keris yang membunuh 7 keturunan Ken Arok, dan yang dibuang ke kawah Gunung Bromo.


Berangkat dari kisah itulah Mbah Gondrong semakin yakin kerisnya yang ditemukan di Sungai Brantas adalah Keris Mpu Gandring.


Mbah Gondrong mengisahkan, bahwa keris itu didapat dari seorang kawan yang menemukannya di Sungai Brantas.

Baca Juga: 1.600 Calhaj Visa Mujamalah Terlapor di Kemenag, Ini Statusnya


Keris itu ditemukan dalam kondisi tertutup karat tebal seperti membatu.
Setelah direndam dengan air kelapa, diputih, diwarangi, dan dibersihkan, keris itu menunjukkan keutuhannya.


Keris itu dibuat dengan bahan tempa yang baik dan bahan campuran pamor yang sesuai, dengan ricikan yang masih agak utuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X