HARIAN MERAPI - Salah satu senin budaya warisan leluhur, yakni seni tari.
Berbagai pihak berusaha bisa berpartisipasi dalam melestarikan seni tari hingga memasyarakatkannya.
Dengan langkah tersebut diharapkan pula seni tari tetap bisa eksis dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Warunk Upnormal dulunya ramai, kini dikabarkan banyak yang tutup cabang: ada apa?
Peran sanggar seni tari pun tak dapat disepelekan dalam usaha menjaga seni tari tetap eksis.
Seperti halnya yang dilakukan Sanggar Tari Gita Gilang asal Mlati Sleman, selain memberikan pelatihan/pengajaran seni tari dari anak-anak hingga dewasa, biasa pula menggelar pentas seni tari.
Ketika diundang berbagai pihak pun berusaha menyanggupi, misalnya undangan pentas menari di panggung, tanah lapang, pekarangan/pendopo rumah hingga di jalanan.
Saat pentas di jalanan, biasa pula masyarakat luas dari berbagai kalangan bisa menonton.
Baca Juga: Ide jualan dessert box ketan durian lumer tanpa oven dan mixer: bisa pakai rice cooker
“Undangan pentas tari di jalanan yang biasa atau pernah kami terima, antara lain memeriahkan pembukaan lomba burung perkutut tingkat nasional di Alun-alun Selatan Kraton Yogyakarta, rangkaian Festival Merapi di Sleman dan Jogja Carnival,” papar Sugita, pendiri Sanggar Tari Gita Gilang, baru-baru ini.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang menonton, tak sedikit pula mengabadikan seni tari tersebut seperti dengan foto-foto dan video.
Ia yakin akan memberikan dampak seperti semakin memasyarakatkan hingga mengeksiskan seni tari.
“Jenis tarinya bisa kreasi baru maupun tari klasik gaya Jogja disesuaikan dengan permintaan panitia atau pihak yang mengundang kami,” jelas Gita.
Baca Juga: Mengapa bangun tidur bau mulut, ini penjelasan dokter