Ia pun memberikan contoh pada lukisan yang ia beri judul Tell Me A Story_Thred, di mana tampak sayatan dalam lukisan tersebut.
Lukisan ini bukan ia sengaja, namun memiliki kisah memilukan di baliknya.
Di tahun 2019 lalu, Yani tengah mempersiapkan pameran tunggalnya di mana laki-laki yang diharapkan akan menjadi tambatan hatinya datang ke studio.
"Karena bersitegang, dia (laki-laki yang diharapan menjadi pujaan hati) merusak dengan cutter di 10 lukisanku yang sudah aku persiapkan selama hampir 2 tahun sehingga pameran digagalkan," bebernya.
Baca Juga: Tiket Konser Coldplay Jadi Mahar Pernikahan Langsung Viral
Lukisan-lukisan tersebut pun ditampilkan dengan luka sayatan sebagai tanda bahwa hidup harus terus berjalan.
Menurutnya, rasa kecewa, trauma, dan takut karena kejadian tersebut adalah bagian dari sebuah perjalanan.
Ia yang tumbuh di lingkungan adat Minangkabau ini mengaku membutuhkan waktu lama untuk bangkit.
Namun di Tahun 2020, Yani merasa tidak sendirian lagi karena semua orang saat itu juga tengah bertahan hidup dalam pandemi Covid-19.
Sehingga menurutnya mitayani dalam hal ini bahwa kita mampu melakukan tugas yang diberikan.
"Tidak hanya mampu dalam pengertian punya kompetensi yang cukup, tapi harus punya komitmen tinggi untuk menyelesaikan tuhas yang diberikan," jelasnya.
Salah satu pengunjung, Fikri Manalani Kurniasari mengapresiasi lukisan tersebut.
"Luar biasa keren, di usia pelukis yang masih dibilang muda tapi sudah punya banyak karya," ungkapnya.
Kiki, sapaannya juga mengatakan bahwa di setiap goresan lukisan tersebut membuatnya tersentuh dan seperti kehidupan nyata.