budaya

Reog jadi kebanggaan karena banyak dijumpai pertunjukannya di luar wilayah Ponorogo

Sabtu, 22 Maret 2025 | 19:00 WIB
Ilustrasi - Atraksi kesenian Reog Ponorogo Singo Barong Atlas di pelataran Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), di Semarang. (MERAPI-ANTARA/R. Rekotomo)

HARIAN MERAPI - Reog merupakan kesenian tradisional yang menjadik banggaan warga Ponorogo. Hal ini memang tidak bisa dihilangkan dari hati orang yang memiliki darah keturunan kota budaya itu.

Orang asal Ponorogo yang merantau ke daerah lain tidak pernah lupa dengan hiburan Reog Karena itu, di sejumlah daerah di luar Ponorogo kita dengan mudah menjumpai pertunjukan Reog yang tidak perlu mendatangkan grup dari Ponorogo.

Bahkan, di luar negeri pun, seperti di Malaysia atau Thailand, orang asal Ponorogo tidak lupa dengan Reog.

 Baca Juga: Reog Ponorogo kesenian warisan budaya takbenda dunia, mampu bertahan hadapi gempuran budaya modern

Karena itulah, kemungkinan, negara Malaysia sempat mendaku Reog sebagai kebudayaan tradisionalnya.

Budayawan dari Ponorogo Dr H Sutejo, MHum mengemukakan bahwa salah satu kondisi yang membuat Reog tetap mampu bertahan hidup adalah kebanggaan masyarakat terhadap kesenian warisan leluhurnya itu.

Rasa bangga terhadap kekayaan budayanya itu menjadi energi luar biasa bagi Reog, sehingga tetap hidup dan terus berkembang.

Keberadaan grup-grup Reog di berbagai kota di Indonesia, bahkan di luar negeri, merupakan buah dari kebanggaan masyarakat akan kesenian adiluhungnya itu.

Baca Juga: Di Sukoharjo Disediakan Fasilitas Kesehatan, Pemudik Diminta Utamakan Keselamatan

Bagi masyarakat penonton, ketika di daerah perantauan ada pementasan Reog, hal itu menjadi semacam pengobat rindu pada kampung halaman.

Banyaknya penonton yang menikmati pertunjukan juga menjadi penyemangat bagi para pemain untuk menampilkan atraksi Reog dengan bagus.

Karena itu, orang Ponorogo di perantauan tidak minder ketika mereka menampilkan Reog.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo, setiap tahu rutin menggelar festival yang biasanya dilaksanakan pada bulan Muharam atau tahun baru dalam kalender Jawa. Festival itu dikemas dalam kegiatan besar bernama "Grebeg Suro".

Baca Juga: REI DIY bagikan 450 paket sembako untuk anak yatim, lansia dan penyandang Ddisabilitas

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Januari 2024 merilis sebanyak 110 ajang yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun ini, dan salah satunya adalah Festival Reog Ponorogo.

Halaman:

Tags

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB