HARIAN MERAPI - Organisasi pemerhati lingkungan, Greenpeace bekerja sama dengan ARTJOG menampilkan karya dengan pesan penting tentang merawat bumi dan mensejahterakan manusia lewat karya seniman asal Bali, Ines Katamso dan Kanoko Takaya.
Karya dari kedua seniman dalam kerja sama Greenpeace dengan ARTJOG itu menampilkan refleksi tentang batasan Bumi, keserakahan manusia dan harmoni dalam perubahan.
Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak mengatakan, kerja sama dengan ARTJOG ini dilakukan karena Greenpeace yakin seni adalah medium yang efektif untuk menyampaikan pesan yang kompleks berkat kemampuannya untuk menghasilkan banyak interpretasi dan mendorong semangat perubahan kepada para penikmatnya.
"Greenpeace sudah sejak lama menggabungkan seni dan aktivisme karena kami percaya seni memiliki kekuatan untuk menginspirasi perubahan lingkungan dan social," kata Leonard, Jumat (2/8/2024).
"Kolaborasi kami dengan Ines Katamso dan Kanoko Takaya di ARTJOG 2024 menjadi peluang untuk mendorong masyarakat, terutama anak muda, untuk menjaga bumi dari kerusakan demi menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera," lanjutnya.
Melalui kolaborasi ini, ia berharap karya yang ditampilkan Ines dan Kanoko mampu membuat para pengunjung berefleksi tentang makna kesejahteraan dan kebahagiaan yang sebenarnya, yang tak hanya dihitung secara materi, namun juga memperhitungkan upaya-upaya merawat Ibu Bumi.
Sementara itu, CEO dan Founder ARTJOG, Heri Pemad mengatakan, kerja sama perdana antara ARTJOG dan Greenpeace ini dianggap mampu menjadikan salah satu perhelatan tahunan seni terbesar di Indonesia ini untuk mendorong perubahan untuk lingkungan dan masyarakat.
la juga berharap kemitraan dengan Greenpeace dalam perhelatan ARTJOG tahun ini mampu mengilhami para penikmat karya seni untuk berupaya menjadikan dunia jadi tempat tinggal yang lebih baik bagi alam dan manusianya.
"Kerja sama dengan Greenpeace ini semakin mengukuhkan semangat kami untuk menjadikan ARTJOG sebagai ladang inspirasi tak hanya bagi seniman dan dunia kreatif Indonesia, tapi juga bagi khalayak luas," terangnya.
Melalui karya Ines Katamso yang berjudul "Post Strata" mengajak para penikmat karyanya untuk merenung tentang penggunaan bahan baku berkualitas rendah yang mendominasi barang-barang yang kita gunakan sehari-hari.
Baca Juga: Agar tidak dimanfaatkan laki-laki, menurut Aura Kasih, perempuan hang harus memiliki ini
Lewat penggunaan plastik daur ulang dan puing-puing konstruksi, ia membentuk relief "fosil" yang mengeksplorasi bagaimana bahan baku berkualitas rendah tersebut, termasuk plastik, menjadi bagian tak terhapuskan dari catatan peradaban manusia.