HARIAN MERAPI - Penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2023 yang dihelat sejak 25 September resmi berakhir pada Minggu (15/10) malam di Stadion Kridosono Yogyakarta.
Setelah berlangsung selama 22 hari, FKY 2023 terhitung telah menyelenggarakan 111 kegiatan, serta melibatkan 2.731 pelaku seni, 38 narasumber kebudayaan, 124 pelaku sastra dan penerbitan buku.
Dengan berakhirnya FKY 2023, artinya FKY telah menginjak langkah pertamanya untuk berupaya menjadi titik temu dari kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, FKY 2023 adalah langkah awal rebranding FKY sebagai sebuah festival kebudayaan, sekaligus prototipe untuk penyelenggaraan festival-festival kebudayaan selanjutnya.
Mengingat FKY tidak sekadar menyasar tujuan-tujuan sesaat, melainkan sebuah langkah jangka panjang untuk mengakselerasi kerja-kerja kebudayaan di Yogyakarta.
Pihaknya berharap semangat penyelenggaraan FKY 2023 ini terus berlanjut sampai 5 tahun ke depan.
Baginya, durasi waktu tersebut bukan sekadar tahapan, tetapi juga sebagai anak tangga yang membawa FKY dapat dikenal di dunia serta membawa kebermanfaatan untuk masyarakat.
Baca Juga: Emak-emak demo, tuntut pemecatan salah satu Perangkat Desa Dalangan karena diduga selingkuh
Dengan hal itu pula masyarakat di seluruh DIY dapat mengaktivasi dan mengakselerasi kerja-kerja kebudayaannya.
"Mari kita doakan FKY bisa menjadi salah satu kegiatan unggulan yang senantiasa berdampak baik, turut meningkatkan kesejahteraan, memupuk kemandirian, dan menjadi penyemangat kita dalam mengisi keistimewaan dalam kerja-kerja budaya," ujar Dian.
FKY 2023 mengangkat tema ketahanan pangan dengan tajuk "Kembul Mumbul". "Kembul" bermakna semangat berbagi kepada sesama, sementara "Mumbul" berarti semangat menggali pengetahuan akar untuk melambungkannya ke generasi selanjutnya, khususnya terkait pengolahan lahan, pangan, dan dinamika di dalamnya.
Dengan semangat ini, FKY 2023 dengan berbagai kegiatan kebudayaannya berhasil menjangkau ratusan ribu masyarakat.
Baca Juga: Masyarakat harus berani mengubah gaya hidup ramah lingkungan, cek manfaatnya....