HARIAN MERAPI - Samurai Jalu begitu nama panggilannya meski anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Andy Rahman dan Husnul Khatimah ini memiliki nama lengkap Samurai Rajendriya Jalu Al-Ghifari Rahman.
Rekam jejak Samurai Jalu sudah mengukir prestasi sejak usia 3 tahun melalui karyanya "jago" media cat air, akrilik dan pastel di atas kanvas (2016) dalam kompetisi internasional.
Dengan bimbingan dari sanggar DAUN besutan Arik S. Wartono, karakter Samurai Jalu semakin terlihat powernya dalam karya abstrak ekspresionis.
Baca Juga: Waspada! Salatiga Mulai Rawan Kekerasan di Jalanan, Punggung dan Dada Disabet Senjata Tajam
"Ya kalau ingin lukis, melukis saja sesuka saya kayak bermain bebas tidak ada pikiran gambar apa atau apa begitu," ucap Samurai Jalu ketika ditemui seusai display Sabtu(19/8/2023) siang di Joning Art Space Ngrompang, Banyon, Sewon Bantul.
Tidak kurang 20 lukisan beragam ukuran hasil kurator Arik S. Wartono bakal digelar dalam pameran tunggal bertajuk "Samurai Jalu" sejak Sabtu (19/8/2023) hingga Kamis (31/8/2023).
Pameran dibuka oleh Eko Prasetyo seorang arsitek dari Yogyakarta.
Menurut Arik, Samurai Jalu memiliki keberanian untuk melakukan eksplorasi taknik dengan selalu mencoba berbagai macam eksperimen teknik melukis terutama media akrilik di atas kanvas.
Baca Juga: Delapan jenis lelah yang disukai Allah SWT, diantaranya lelah untuk mencari nafkah keluarga
Dengan banyak memainkan teknik brushtroke, torehan cat langsung menggunakan jari tangan serta sapuan kuas dan pisau palet dipadu teknik ciprat serta lelehan cat encer memanfaatkan grafitasi.
"Keberanian ini yang membuat karya Samurai terlihat lebih natural dan seperti mengalir sesuai gejolak dalam kemerdekaan seorang anak",tutur Arik.
Sementara itu penulis Anang Prasetyo dalam catatannya di buku katalog Samurai Jalu mengungkapkan, goresan karya Samurai Jalu demikian dinamis, menggeliat. Sapuan kuasnya benar benar menunjukan keberanian dalam mengungkap garis secara tegas.
Baca Juga: Terdampak TPS Sampah, Warga Selokaton Karanganyar Blokade Jalan Dusun
"Ditunjang dengan warna yang berani dan ngejreng. Semakin menunjukan kepribadian pelukis yang kuat dan tidak kenal menyerah", ungkap penulis yang sering mengulas seni lukis anak anak ini. *