Laksmi Sitharesmi gelar pameran seni rupa tunggal yang ke-13 di Studio Kalahan bertajuk Pitulas

photo author
- Minggu, 21 Mei 2023 | 10:00 WIB
Laksmi Sitharesmi (memakai topi) saat berada di ruang pameran seni rupa Studio Kalahan bertemu dengan sebagian pengunjung pameran. ( Foto: Sulistyanto)
Laksmi Sitharesmi (memakai topi) saat berada di ruang pameran seni rupa Studio Kalahan bertemu dengan sebagian pengunjung pameran. ( Foto: Sulistyanto)


HARIAN MERAPI- Seniman performance dan seni rupa asal Yogyakarta, Laksmi Sitharesmi menggelar pameran karya seni rupa di Studio Kalahan kawasan Gamping Sleman selama satu minggu, Jumat hingga Jumat mendatang (19-26/5/2023).

Pameran seni rupa tunggal ke-13 karya-karya Laksmi Sitharesmi tersebut mengusung tema, Pitulas. Karya-karya yang dipamerkan berbentuk relief (dua dimensi) dengan bahan baku olahan sampah plastik.

“Bahan sampah plastik saya pilih, karena termasuk bagian dari riset saya terkait tugas akhir di Seni Murni Pascasarjana Isi Yogyakarta,” ungkap Laksmi.

Baca Juga: Info penting kesehatan: ada hubungan kolesterol dan hipertensi dengan risiko Alzheimer, ini penjelasannya

Menurutnya, salah satu filosofi Pitulas yang mengandung makna

sangat dalam, yaitu antara pitulungan dan keputusan, bahwa

manusia berhak mengambil keputusan terbaik.

Bahkan menentukan pilihan hidupnya sendiri atas pertolongan dan kasih Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedangkan filosofi angka Pitulas lainnya, yakni memohon doa agar Allah memberikan pitulungan (pertolongan) dengan belas kasih-Nya.

“Di ruang pameran Studio Kalahan saya juga menampilkan 17 karya seni rupa,” tandas Laksmi.

Setiap karya tersebut diberi judul, Pitulas (mulai dari #1 hingga #17). Lalu di bawah tulisan judul, ada keterangan, ukuran 30 cm X 30 cm, relief sclupture, fiberglas, electro engravin plastic waste 2023.

Baca Juga: Kiper Manchester United David De Gea raih sarung tangan emas Liga Inggris, ini pesaing terdekatnya

Guru Besar ISI Yogyakarta, Prof Drs M Dwi Marianto MFA PHd yang membuka pameran seni rupa tersebut mengungkapkan, suatu langkah yang layak mendapat apreasiasi tinggi, perupa Laksmi Sitharesmi mampu mencoba berkarya dengan menggunakan media baru.

“Belum banyak perupa yang mau memanfaatkan sampah plastik lalu didaur ulang dan menjadi suatu karya seni,” tegas Prof Dwi.

Salah satu pengunjung pameran, Lucia Isti pun merasa senang dapat secara langsung datang ke Studio Kalahan serta melihat karya-karya Laksmi. Bahkan saat pembukaan pameran, bisa menonton performance art, kolaborasi Fj Kunting dan Laksmi berjudul, F.I.N.E (frustrated, injurated, neurotic, emotional)..

“Saya termasuk yang sering mengikuti seputar kegiatan Laksmi lewat media sosial. Selain seorang seniman perempuan, ia banyak bergelut juga dengan isu perempuan dan penyintas,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X