Baca Juga: Tokoh Gaek PDI Perjuangan Salatiga soroti nasib pasar sapi : masa tidak ada kepedulian sama sekali?
Sementara itu penulis pameran seni rupa Pitulas, Arga Aditya menjelaskan, pameran tunggal karya-karya Laksmi tersebut tak hanya menjadi ajang selebrasi kerja artistik semata.
“Namun Laksmi bisa memakai pameran ini sebagai platform untuk
menyebarkan diskursus tentang kekerasan pada perempuan agar
masyarakat juga lebih peduli dan teredukasi,” ungkap Arga.
Baca Juga: Nelayan hilang saat mencari ikan di Perairan Banten, Tim SAR masih mencari korban, ini hasilnya
Ditambahkan Arga, Laksmi yang terjun di kesenirupaan sejak era 90-an dapat dibilang cukup aktif dalam menyelenggarakan pameran tunggal. Pada tahun sebelumnya, antara lain menggelar pameran tunggal bertajuk Pulunggono Pulungsari.
“Dalam beberapa pameran terakhirnya, Laksmi Sitharesmi secara konsisten memakai olahan sampah plastik dalam proses penciptaan karya-karya seninya,” tandas Arga.*