HARIAN MERAPI- Tokoh gaek yang membesarkan PDI Perjuangan di Salatiga, Teddy Suilstyo atau dikenal dengan nama Bung Teddy kembali menyoroti nasib Pasar Sapi atau Pasar Rejosari Salatiga.
Pasar yang dibangun dengan dana puluhan miliar ini seakan seperti hidup segan mati tak mau.
Teddy berharap Pemkot Salatiga baik eksekutif dan DPRD untuk mengambil kebijakan agar Pasar Rejosari bisa bergerak untuk meningkatkan perekonomian warga dan Kota Salatiga.
Baca Juga: Nelayan hilang saat mencari ikan di Perairan Banten, Tim SAR masih mencari korban, ini hasilnya
"Banyak kios kosong tidak laku, karena terlalu mahal dan warga pedagang eksis di Pasar Rejosari tidak dipedulikan. Masa tidak ada kepedulian sama sekali dari pemangku kebijakan.
Tolonglah ini khan demi Salatiga, " tandas Teddy Sulistyo kepada harianmerapi. com melalui telepon.
Ia juga mengungkapkan kondisi Pasar Sapi seperti hidup segan mati tak mau. Eksekutif dan DPRD harus mengambil langkah misalnya mengurangi harga kios dengan subsidi APBD Salatiga.
"Tidak haram uang APBD untuk rakyat salah satunya membantu pedagang eksis Pasar Rejosari yang perlu ditolong. Jangan diam saja, " kata Teddy.
Teddy juga mengatakan, seharusnya Pasar Rejosari bisa menjadi simpul peningkatan perekonomian di Salatiga.
Pedagang eksis ibarat bayi dilatih berjalan, jangan langsung dipaksa untuk berlari.
Kalau sudah kuat baru diajak berlari menaikkan PAD.
"Harga kios saja sudah mahal, bagaimana pedagang bisa berjalan? banyak kios yang kosong," katanya.
Diketahui revitalisasi Pasar Rejosari Salatiga atau dikenal dengan Pasar Sapi menghabiskan dana kurang lebih Rp 23 miliar.
Pasar Rejosari terletak di titik strategis di jalur keramaian yang menghubungkan Salatiga menuju Magelang. *