Atmosfer Mencekam Legenda Urban 'Ariyah dari Jembatan Ancol' di Panggung Taman Ismail Marzuki

photo author
- Kamis, 27 Juli 2023 | 08:30 WIB
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol dalam pementasan teater bertajuk 'Ariyah dari Jembatan Ancol' berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada 27-28 Juli 2023.  (Istimewa)
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol dalam pementasan teater bertajuk 'Ariyah dari Jembatan Ancol' berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada 27-28 Juli 2023. (Istimewa)

HARIAN MERAPI - Pementasan teater bertajuk 'Ariyah dari Jembatan Ancol' berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada 27-28 Juli 2023.

Pementasan ini mengangkat legenda urban “Si Manis Jembatan Ancol” yang sudah ada dari abad ke-19.

Kisah ini memiliki berbagai versi yang berkembang tentang awal kisah Si Manis Jembatan Ancol, namun satu kesamaan yang mencolok adalah tokoh utama dalam cerita, yaitu Ariyah.

Baca Juga: Legenda Urban Ariyah dari Jembatan Ancol Dipentaskan di Atas Panggung

Melalui pementasan ini, penonton merasakan atmosfer yang mencekam dan mengenal lebih dekat sosok ikonik dari legenda urban yang telah dikenal luas oleh masyarakat.

“Pertunjukan ini bukan hanya menggembirakan, namun juga menegangkan. Ini pertama kalinya kami membuat sebuah pertunjukan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Kami ingin mencoba dan menawarkan sesuatu yang baru. Selama ini, sastra sering dimunculkan sebagai teks di atas panggung, kali ini sastra dihadirkan dengan kuat sebagai peristiwa," ungkap Happy Salma yang berperan sebagai produser pementasan ini bersama dengan Pradetya Novitri dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).

Menurutnya, kalau biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan.

Baca Juga: Hadirkan 4.000 Pentas Seni dan Budaya, Konsistensi Djarum Foundation Diganjar Penghargaan dari MURI

"Selain itu, kita juga bisa melihat perspektif lain dari sejarah yang ada di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah cerminan plogis dan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya,” tukas Happy Salma.

“Ini adalah yang kedua kalinya saya terlibat dengan Titimangsa dan senang sekali rasanya bisa berkolaborasi kembali. Saya mengikuti perjalanan Titimangsa memproduksi pentas-pentas teater di tanah air. Kali ini cerita yang diangkat tidak biasa, cerita legenda urban yang dikemas tidak biasa,” ujar Melyana Tjahyadikarta sebagai Koproduser.

Pementasan teater bertajuk 'Ariyah dari Jembatan Ancol' merupakan garapan Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation. Ini adalah produksi Titimangsa ke-63.

Baca Juga: Begini Kisah Sudamala: Dari Epilog Calonarang yang Dipentaskan di Pura Mangkunegaran Solo

Dalam menampilkan cerita yang menghadirkan ragam emosi dan pengalaman hidup yang luar biasa dari para karakter, pementasan ini menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan dunia seni peran layar kaca.

Kolaborasi Chelsea Islan, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengutarakan, legenda urban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya kita dan Titimangsa menghidupkan kembali kisah awal Si Manis Jembatan Ancol serta memadukannya dengan masa kini sehingga memberikan pengalaman yang berbeda kepada para penonton.

Baca Juga: NAWA 2023 Punya Peran Agar Musik Tradisional Tetap Relevan di Telinga Generasi Muda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X