Menurutnya, versi asli Sudamala memiliki durasi antara 4-9 jam. Namun dalam pertunjukan kali ini, pihaknya harus memangkas menjadi maksimal dua jam, namun tidak menghilangkan orisinalitasnya.
Baca Juga: Kadipaten Pakualaman Tanamkan Nilai-nilai Keistimewaan pada Generasi Milenial Lewat Dialog Budaya
CEO & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, sebagai perusahaan media berbasis data, Katadata bangga bisa menjadi bagian dari event Satu Dalam Cita ini. Keterlibatan Katadata merupakan upaya untuk melakukan literasi budaya kepada publik.
“Katadata tidak hanya memproduksi informasi dan berita, tapi juga menyelenggarakan beragam event, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan edukasi publik. Dalam konteks itu, event 'Satu dalam Cita' ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi budaya masyarakat, sekaligus upaya bersama dalam melestarikan budaya lokal,” kata Metta.
KGPAA Mangkoenagoro X mengutarakan, Kota Solo merupakan kota yang sangat kental dengan kebudayaan Jawa, memiliki daya tarik serta kekhasan yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.
"Beriringan dengan pementasan Sudamala, kami juga mengadakan Royal Heritage Dinner, di mana pengunjung dapat menjadi bagian dari kegiatan budaya di Pura Mangkunegaran, baik lewat kuliner maupun pengalaman budaya tari dan karawitan,” kata KGPAA Mangkoenagoro X.
Baca Juga: BCA Berbagi Ilmu Hadir di UGM, 400 Mahasiswa UGM Dibekali Wawasan Survival Leadership
Pihaknya ingin membangun Mangkunegaran sebagai wadah kebudayaan, tidak ekskusif untuk Jawa saja. Peran ini penting dilakukan karena Solo semakin banyak dikunjungi wisatawan.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyambut baik, mendorong dan mendukung penuh pementasan Sudamala, maupun kegiatan lain yang berdampak positif bagi Kota Solo.
"Kami siap mendorong dan mendukung," ujar Gibran singkat.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengungkapkan, BCA sangat bangga dapat teribat di dalam acara Satu dalam Cita. BCA sangat mengapresiasi setiap ide kreatif yang diusung dalam acara ini, sehingga berhasil menarik perhatian dan kepedulian masyarakat akan nilai budaya dan kesenian luhur yang ditampilkan.
"Hal ini selaras dengan salah satu pilar program CSR Bakti BCA, yakni Bakti Budaya, yang senantiasa berkomitmen untuk turut merawat dan melestarikan tradisi budaya luhur yang merupakan identitas jati diri bangsa,” terangnya.
Hera juga berharap bahwa acara ‘Satu dalam Cita’ ini dapat menciptakan multiplier effect untuk perekonomian nasional, yaitu berupa peningkatan produktivitas dan kualitas hidup para seniman dan pelaku UMKM, serta peningkatan aktivitas pariwisata di Solo selaras dengan program pemerintah Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja.
Acara ini turut dihadiri Penanggungjawab dan Pembina sekaligs Bendesa Adat Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa. *