HARIAN MERAPI - Satu lagi masjid tua di Jawa yang ada di Surakarta adalah Masjid Pura Mangkunegara.
Masjid Pura Mangkunegara termasuk masjid tua di Jawa yang dibangun pada akhir tahun 1830 Masehi.
Masjid tua di Jawa tersebut didirikan oleh pendiri dinasti Pura Mangkunegara yang terkenal dengan julukan Pangeran Samber Nyawa.
Baca Juga: Curhat ke lawan jenis masuk kategori selingkuh, perilaku lainnya apa ya...?
Dalam sejarahnya, pembangunan masjid tersebut memakan waktu 20 tahun, dan dikerjakan pada masa pendudukan Belanda.
Kisah pendirian Masjid Pura Mangkunegara erat berkaitan dengan sejarah perjuangan RM Said alias Pangeran Samber Nyawa.
Pendirian Masjid Pura Mangkungara yang kemudian diberi nama Al-Wustho, mempertegas kejayaan RM Said sebagai raja, yang dengan demikian juga sebagai panatagama.
Masjid Pura Mangkunegara dibangun pada masa akhir perjuangan Pangeran Diponegoro pada tahun 1830 Masehi.
Baca Juga: Pasar Murah Dlingo Gelontorkan 10 Ton Bahan Pokok untuk Stabilkan Harga di Bulan Ramadhan
Karena situasi perang pada masa itu, pembangunan masjid tersebut terlantar hingga sepuluh tahun lamanya.
Hal itu karena Belanda yang terus mengganggu keamanan Pura Mangkunegara, dan saat itu untuk sementara masjid dipindahkan ke Purwodadi.
Namun, sumber lain menyebut Masjid Al-Wustho semula berada di kawasan Kauman Pasar Legi Surakarta.
Pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara II (1796-1835), masjid tersebut dipindahkan ke Banjarsari dengan pertimbangan letak yang strategis dan dekat dengan Pura Mangkunegara.
Baca Juga: 1.000 Orang Jadi Korban Pengiriman PMI Ilegal ke Timur Tengah Sejak 2015
Masjid tersebut lalu selesai dibangun pada tahun 1850 Masehi. Saat itu, masjid tersebut mulai digunakan pertama kali pada sholat Jumat.