HARIAN MERAPI - Studio Kalahan yang terletak di kawasan Jalan Sidoarum-Gamping Sleman mempunyai banyak kekhasan. Satu di antaranya, rutin untuk menggelar pameran karya lukis.
Seniman kondang (senior) maupun muda (yunior) dapat pula menampilkan karya lukis, patung hingga instalasi di Studio Kalahan. Adanya aneka tanaman, kian mendukung suasana nyaman.
Adapun yang pameran lukisan dan patung di komplek Studio Kalahan sejak 16 sampai 23 Juli 2025, yakni Masdi, ditambah lukisan karya Nanang H (perupa dan terapis pijat tunanetra berijazah).
Masdi pemilik usaha angkringan di Jalan Rajawali Selatan Jakarta Pusat yang juga mantan satpam menampilkan 75 karya lukis dan sembilan karya patung di Studio Kalahan.
Baca Juga: Catatkan Pertumbuhan Impresif, Per Juni 2025 Pengguna BRImo Tumbuh 21,2% Capai 42,7 Juta User
Keunikan pameran tersebut, misalnya semua karya lukis digantung, sehingga bertajuk Pameran Lukisan Gantung. Mayoritas media untuk melukis menggunakan karton bekas dan kertas kardus, namun ada juga kanvas.
“Sebagian karton dan kertas kardus saya peroleh di tempat sampah. Mayoritas saya potong-potong ukuran kertas folio, bahkan ada yang tidak utuh di bagian pojok karton,” ungkap Masdi, awal pekan ini.
Sedangkan untuk melukis, ia biasa menggunakan spidol, pulpen, cat minyak hingga akrilik. Tema lukisannya, seperti terkait dunia wayang, manusia, hewan, tumbuhan serta tokoh kartun.
Karya patungnya ukuran kecil maupun sedang banyak terbuat dari tanah liat seperti kura-kura, dinosaurus dan manusia. Sebagian patung dicat perpaduan sejumlah warna, ada pula tanpa dicat.
Baca Juga: Krisis kiper, Manchester United tertarik boyong Emiliano Martinez
Karya-karya lukis tersebut tanpa diberi pigura dan digantung di pinggir ruangan, komplek halaman tengah Studio Kalahan. Selain itu ada karya lukis milik Nanang yang membuka Pameran Lukisan Gantung karya Masdi.
“Saat ini, saya sedang meliburkan diri tidak terapi pijat. Biasanya jam-jam segini berada di kawasan Malioboro Yogya sebagai terapis pijat tuna netra berijazah,” terang Nanang.
Perupa dan juga pemilik ijazah resmi terapi pijat dari Panti Sosial Bina Netra, Yogya ini mengaku merasa senang dan bersyukur ketika mendapat amanah membuka Pameran Lukisan Gantung karya Masdi.
Apalagi, ia juga boleh memamerkan sejumlah karya lukis miliknya. Adapun kekhasan karya lukisnya, antara lain ada tulisan braille sebagai judul karya lukis.
Baca Juga: Pemerintah tengah meninjau kembali struktur tarif ojol, begini tanggapan Grab