Pemerintah tengah meninjau kembali struktur tarif ojol, begini tanggapan Grab

photo author
- Selasa, 22 Juli 2025 | 13:15 WIB
Arsip foto - Pengemudi layanan transportasi daring (ojek online) menunggu pesanan di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat.  (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Arsip foto - Pengemudi layanan transportasi daring (ojek online) menunggu pesanan di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

HARIAN MERAPI - Pemerintah tengah meninjau kembali struktur biaya jasa atau tarif transportasi daring seperti ojek dan taksi online.

Begini tanggapan dari perusahaan layanan transportasi daring berbasis aplikasi (aplikator) Grab Indonesia.

“Sampai saat ini, Grab terus berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait, terutama Kementerian Perhubungan, untuk mendukung implementasi kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan mitra pengemudi, kenyamanan pengguna, dan keberlangsungan industri secara keseluruhan,” kata Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza Munusamy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Tirza mengatakan, pihaknya memahami bahwa selama lebih dari tiga tahun terakhir, belum ada penyesuaian biaya jasa yang signifikan, sementara di lapangan, mitra pengemudi menghadapi peningkatan biaya hidup dan operasional.

Baca Juga: Sambil menikmati MBG anak bisa belajar pola makan bergizi seimbang, begini saran ahli gizi

“Sehingga, Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak,” ujar dia seperti dilansir Antara.

“Kami percaya bahwa wacana ini perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional karena Grab menyadari bahwa baik pengguna maupun mitra pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam,” imbuhnya.

Ia mengatakan, saat ini, tersedia berbagai platform layanan di pasar, termasuk yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20 persen.

Dalam ekosistem yang terbuka dan kompetitif ini, setiap mitra Tirza sebut memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Nina Agustin terima audiensi FKUB Salatiga, antara lain bahas kesiapan hadiri acara Kesbangpol Balikpapan Kaltim

“Grab percaya bahwa dalam lanskap tersebut, kualitas layanan, keberlanjutan dukungan, dan komitmen terhadap kesejahteraan mitra akan menjadi faktor pembeda yang utama,” ujar Tirza.

“Sejalan dengan itu, kami memandang bahwa usulan penurunan komisi hingga 10 persen tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan,” imbuhnya.

Komisi yang diterapkan saat ini, lanjut Tirza, digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi mitra pengemudi,

seperti layanan bantuan dan operasional 24/7, asuransi kecelakaan bagi mitra dan pengguna, fasilitas edukasi dan pengembangan kapasitas, program kesejahteraan dan insentif yang bersifat sukarela.

“Untuk itu, Grab terus berupaya menjaga keterjangkauan layanan di tengah kenaikan biaya jasa melalui berbagai inisiatif, seperti program subsidi tarif, diskon, serta loyalitas pelanggan,” kata Tirza.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X