HARIAN MERAPI - Ada yang menarik di sela penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024. Dengan bantuan mulutnya, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) tuna daksa bernama Muhammad Tegar melukis maskot Peparnas XVII, Kebo Bule
Siswa kelas 3 SD SLB Mandiri Putra Bangsa, Jatipuro, Kabupaten Karanganyar itu turut menyemarakkan event Festival kuliner UMKM di kawasan Stadion Manahan Solo dalam rangkaian Peparnas XVII dengan karya menggambarnya.
Dengan penuh semangat Tegar menggambar dan melukis Kebo Bule Kyai Slamet di atas media totebag (tas dari bahan kanvas) yang kemudian dijual sebagai merchandise Peparnas XVII di stand Daun "Dari ABK untuk Negeri".
Meski tidak bisa menggunakan tangannya untuk melukis, Tegar mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti.
"Tidak ada kesulitan, latihan persiapannya sejak hari Kamis dan sudah terbiasa menggambar," ucap Tegar.
Keterbatasan fisiknya tidak membuat Tegar patah semangat, dengan mantap ia bercita-cita ingin menjadi seorang pelukis yang terkenal. "Cita-citanya nanti mau jadi pelukis," tambah dia.
Menurut orang tua Tegar, Larsih, bakat anaknya sudah terlihat sejak kelas 1 SD. Saat itu Tegar mempunyai ketertarikan pada gambar wayang. Setiap selesai menggambar wayang lalu digunting untuk menjadi karya layaknya wayang.
Baca Juga: RI tak gentar hadapi teror Israel di Lebanon, ini langkah Menlu Retno Marsudi
"Tegar mulai suka menggambar itu waktu masih TK, kemudian ketika masuk SD dia bilang ingin menggambar, dimulai dari buku tulis dulu. Semakin lama bakatnya kelihatan, setiap hari mengggambar," ujar Larsih.
"Alhamdulillah tiap selesai menggambar, suruh gunting biar jadi seperti wayang, dan sekarang tegar sudah bisa gunting sendiri pakai mulut dia," lanjutnya.
Menurut Kepala Sekolah SLB Mandiri Putra Jumapolo, Ita Sulistyowati yang juga menjadi guru pendamping bagi Muhammad Tegar mengatakan, setiap kali ada tugas menggambar dari sekolah Tegar selalu semangat mengerjakan.
Baca Juga: Agar kasus perundungan peserta PPDS Undip tidak terulang, begini saran IDI
SLB Mandiri Putra Jumapolo dengan SLB Mandiri Putra Bangsa Jatipuro sama-sama dalam satu Yayasan Pendidikan Mandiri Putra Lowong.