Agar kasus perundungan peserta PPDS Undip tidak terulang, begini saran IDI

photo author
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:30 WIB
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi saat melakukan gelar wicara di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024).  (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi saat melakukan gelar wicara di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat pada Kamis (10/10/2024). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)



HARIAN MERAPI- Kasus perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip mendapat perhatian serius Ikatan Dokter Indonesia (IDI).


Untuk menghindari aksi perundungan peserta PPDS, IDI menekankan pentingnya penyusunan Prosedur Operasional Standar atau SOP .


"Kalau kita bicara pelaku perundungan tidak hanya masalah berkaitan dengan hukum saja, tapi juga berkaitan dengan masalah disiplin dan etik. Tapi yang juga harus dipahami, kita harus membuat SOP di dalam sebuah pendidikan kedokteran spesialis," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat pada Kamis.

Baca Juga: Tebus Ijazah Tertahan di Sekolah Swasta, Disdikpora DIY Anggarkan Rp2,4 Miliar

Ia menjabarkan, SOP untuk peserta PPDS perlu mengatur beberapa hal mengenai penyelenggaraan pendidikan di antaranya jam kerja, insentif, hingga tata kelola kerja antara peserta senior dan junior.

"Kita tidak bicara terkait senioritasnya saja, tapi kita bicara bahwa di level semester 1 tugasnya apa, semester 2 tugasnya apa, sehingga kalau kemudian kita punya SOP yang jelas, jika kemudian di luar dari SOP maka kita harus melakukan penindakan," imbuhnya.

 

Menurutnya, saat ini belum ada SOP resmi yang mengatur PPDS dimana berdasarkan pengalamannya, urusan tata kelola selama proses pendidikan disusun secara internal oleh peserta.

Melalui SOP, Adib menjelaskan pembagian tugas serta aturan untuk setiap peserta akan lebih jelas serta diharapkan dapat membangun kerja sama tim antar peserta.

Baca Juga: PPDS Anestesi Undip Segera Dibuka Kembali, Dekan FK Sudah Praktik Lagi, Ini Penjelasan Rektor Suharnomo

"Jadi harus saling mendukung, ini yang dibangun di dalam suasana pendidikan yang profesional," kata dia.

Adib juga mendorong dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) khusus yang bertugas mengawasi proses pendidikan di PPDS, termasuk mencegah terjadinya tindakan perundungan.

Pembentukan SOP dan Satgas ini menurutnya menjadi bentuk komitmen menciptakan lingkungan pendidikan dokter spesialis yang aman, bersahabat, dan menghasilkan lulusan terbaik.

"Kita harus punya komitmen yang sama, membuat pendidikan dokter spesialis yang aman, nyaman, dan bersahabat yang kemudian menghasilkan dokter spesialis yang baik," kata Adib.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
X