Tradisi Nyadran di Gunung Balak Pakis Magelang, harus menapaki jalan berundak 210 tingkat membawa ubarampe

photo author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 19:45 WIB
Mantep Sudarsono menyampaikan informasi tentang Gunung Balak (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Mantep Sudarsono menyampaikan informasi tentang Gunung Balak (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Demi mengikuti tradisi Nyadran di Gunung Balak Pakis Magelang, harus menapaki jalan berundak 210 tingkat membawa ubarampe

Mantep Sudarsono, S.Pd., M.Pd., Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang, menjelaskan, pada tahun 1462 Syekh Subakir pulang kembali negerinya, Turki Utsmani. Kedudukannya sebagai anggota Wali Sanga digantikan oleh Sunan Kalijaga.

Gunung Balak di wilayah kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, juga merupakan salah satu tempat spiritual, di mana terdapat sebuah pundhen berupa “makam pusaka” dan dua buah “yoni”.

 Baca Juga: Tradisi Nyadran di Gunung Balak Pakis Magelang, 'Pusaka Kalimasada' diitanam Syekh Subakir di Bulan Muharram

Gunung ini berada di wilayah desa Pakis dan desa Losari dengan ketinggian lebih kurang 885 meter di atas permukaan laut. Dan secara astronomis terletak di koordinat 7º.27’.01” Lintang Selatan dan 110º.19’.30” Bujur Timur.

Setiap bulan Sura di puncak Gunung Balak diselenggarakan acara Ritual Tradisional Nyadran oleh masyarakat desa-desa tersebut.

Acara ini telah dilaksanakan secara turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu dan masih lestari sampai kini.

Acara Nyadran di Gunung Balak tahun ini dilaksanakan pada hari Senin Kliwon. Tahun ini acara tersebut diselenggarakan pada hari Ahad Kliwon tanggal 7 Juli 2025 Masehi atau tanggal 11 Sura 1959 Dal.

Baca Juga: Usia Harapan Hidup di Salatiga Jateng Pria 76 Tahun, Wanita 80 Tahun

Acara ini dikemas sederhana dengan kegiatan membaca doa Tahlil bersama. Acara ini dihadiri pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Pakis, anggota DPRD Joko Anariyanto, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang, Mantep Sudarsono, M.Pd,

para kepala desa di sekitar Pakis dan perangkatnya, tokoh ulama, tokoh masyarakat dan undangan lainnya. Ribuan peserta Nyadran tidak hanya datang dari Pakis dan sekitarnya, tetapi juga dari daerah-daerah lain.

Dengan menapaki jalan berundak mendaki setinggi tidak kurang dari 210 tingkat, ratusan orang berbondong-bondong menuju ke puncak Gunung Balak. Mereka membawa ubarampe Nyadran berupa makanan dan minuman untuk disantap bersama seusai acara Nyadran.

Acara ini bermakna untuk memohon berkah keselamatan bagi seluruh warga kecamatan Pakis dan para peserta acara ini yang juga dihadiri penyadran dari daerah lain.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu'ti ungkap upaya peningkatan kualitas pendidikan, evaluasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Di antara para pengunjung itu, ada yang mengikuti acara ini sebagai ungkapan rasa syukur karena permohonan kepada Tuhan YME dengan laku spiritual di sini sudah terkabul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X