Tradisi Memitu di Kabupaten Indramayu masuk sebagai WBTB Indonesia

photo author
- Sabtu, 22 Februari 2025 | 19:30 WIB
Memitu sebagai WBTbI diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kabupaten Indramayu, sekaligus mendorong masyarakat untuk terus menjaga serta melestarikan tradisi ini. (MERAPI-Diskominfo Indramayu)
Memitu sebagai WBTbI diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kabupaten Indramayu, sekaligus mendorong masyarakat untuk terus menjaga serta melestarikan tradisi ini. (MERAPI-Diskominfo Indramayu)

HARIAN MERAPI - Masyarakat Indonesia memiliki tradisi melakukan upacara saat ibu hamil berusia 7 bulan. Hanya saja di setiap daerah cara dan namanya bisa saja berbeda.

Seperti halnya tradisi memitu atau syukuran saat usia kandungan bagi ibu hamil yang memasuki 7 bulan, yang biasa digelar warga di Kabupaten Indramayu.

Tradisi tersebut kini bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Baca Juga: Pengajian rutin IPHI Sidoagung Godean maupun IPHI Argomulyo Sedayu bisa diikuti yang telah melaksanakan ibadah umrah

Memitu merupakan warisan budaya yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat secara turun-temurun.

Tradisi ini identik dengan prosesi rujak memitu dan pelaksanaan doa bersama.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Indramayu, Uum Umiyati menjelaskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan tradisi yang ada di masyarakat Indramayu sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Yaitu tradisi memitu.

Memitu merupakan tradisi warisan turun temurun yang hingga kini masih dilestarikan masyarakat Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Menyoroti Dedi Mulyadi yang Ungkap Jabar Perlu Mulai Investasi Fiskal hingga Target Besar Infrastruktur di Bawah Kepemimpinannya

Hal itu menjadi salah satu indikator ditetapkannya memitu sebagai warisan tak benda yang ada di Indramayu.

"Ada 4 indikatornya. Salah satunya adalah masih dilestarikan oleh masyarakat Indramayu," ujar Uum sebagaimana dilansir laman dinaskominfo.indramayukab.go.id. '

Uum menilai, tradisi atau syukuran ibu hamil yang usia kandungannya memasuki 7 bulan itu masih dilakukan secara merata oleh masyarakat Kabupaten Indramayu.

"Semua wilayah Indramayu masih melakukan prosesi itu," ungkapnya.

Baca Juga: Hari gini enak makan Soto, secuil sejarah tentang kuliner Nusantara

Dalam prosesinya, pelaksanaan memitu biasanya identik dengan rujakan atau rujak memitu. Uniknya di beberapa wilayah di Kabupaten Indramayu terdapat beberapa prosesi lainnya yang menjadi satu pembeda dalam pelaksanaan memitu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X