Nasirun berbagi cerita seputar melukis, menyapu dan mengoleksi. Batu asal lereng Merapi ditata mirip gunung

photo author
- Jumat, 24 Januari 2025 | 12:30 WIB
Nasirun sedang berada di dekat koleksi batu-batu asal lereng Merapi yang dibelinya pasca erupsi Merapi 2010 silam. ( foto: Sulistyanto)
Nasirun sedang berada di dekat koleksi batu-batu asal lereng Merapi yang dibelinya pasca erupsi Merapi 2010 silam. ( foto: Sulistyanto)

Baca Juga: Plengkung Gading Alami Deformasi Akibat Tekanan Lalu Lintas, Ini Penjelasan Sri Sultan

Lelaki yang mengaku tak punya HP dan tak bisa nyetir mobil ini menambahkan, sebagian tanaman dan benda yang dikoleksi diperoleh setelah ada bencana alam.

Misalnya, beberapa hari setelah tsunami Pangandaran Jawa Barat, ia membeli beberapa tanaman pandan laut di kawasan Pantai Pangandaran. Guna menanam di lahan bagian belakang rumahnya, ada yang perlu membongkar tembok dahulu.

Ada lagi, batu-batu putih asal Bantul dibeli setelah gempa bumi 2006, sebab tumpukan batu menganggu akses jalan usai gempa bumi. Batu-batu tersebut ditata di sebagian dinding rumahnya.

“Selain itu usai ada erupsi Gunung Merapi 2010, saya membeli batu-batu Merapi yang berasal dari lereng Merapi, tak jauh dari rumah Almarhum Mbah Maridjan,” kenangnya.

Batu-batu tersebut, lalu ditata mirip gunung di samping selatan kompleks rumahnya. Lumut dan beberapa jenis tanaman tumbuh subur di bebatuan tersebut.

Baca Juga: Asupan gula tinggi ternyata bisa tingkatkan risiko ganguan mental, begini penjelasan dokter

Lain halnya debu-debu dari erupsi Gunung Kelud pada 2014 silam, pernah ia kumpulkan. Selanjutnya dibuat mirip prasasti, dan ditempatkan di dekat mushola, kompleks tempat tinggal Nasirun.*

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X