"Terlebih upaya ini dilakukan dengan semangat kemandirian, Selasasastra sudah membuktikan dengan membangun jejaring ternyata mampu menghidupkan dan menyemarakan geliat sastra anak muda di Bantul meski dengan kemasan yang unik," tutur Daru yang banyak terlibat dalam perkembangan teater di Yogyakarta.
Menurut Tedi, pagelaran Sastra ini juga sebagai ungkapan syukur telah berproses karya sastra selama 10 tahun berjalan yang membangun kehidupan jejaring sastra di kalangan anak muda di DIY.
"Ini juga menjadi awal atau launching pembukaan agenda sastra sambang komunitas sastra 2024 salah satu agenda Temu Karya Sastra Daulat Sastra Jogja yaini Workshop, lomba, pementasan dan sambang komunitas," pungkas Tedi. *