Pagelaran Sastra 10 Tahun Selasasastra dan Temu Sastra 1 Berlangsung 10 Jam

photo author
- Sabtu, 3 Februari 2024 | 08:15 WIB
Salah satu penampilan dari komunitas Sanggar Wiwitan.  (Teguh Priyono)
Salah satu penampilan dari komunitas Sanggar Wiwitan. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Gerakan Literasi #Selasasastra lahir 1 Februari 2014 dibidani Tedi Kusyairi yang disokong semangat oleh sastrawan Satmoko Budi Santoso dengan agenda lauching buku "Rahim Titipan" karya Satmoko serta dimeriahkan pembacaan karya sastra anak muda pecinta sastra di Bantul.

"Lantas kegiatan berlanjut muter dari kampung ke kampung, desa desa, sekolahan, kafe-kafe hingga ke berbagai komunitas dan terus bergulir hingga tak terasa sudah sepuluh tahun berjalan tanpa henti meski terhalang pandemi," ucap Tedi pada acara Ulang Tahun ke 10 #Selasasastra yang dibingkai dalam Pagelaran Sastra dan Temu Sastra #1 selama 10 jam live streaming di Pendapa Manggala Parasamya II Kompleks Perkantoran Pemda Bantul, Kamis (1/2/2024) lalu.

Acara yang terkesan spetakuler dengan melibatkan ratusan seniman, penyair, panggurit dan sejumlah sastrawan kenamaan ini juga disokong oleh tidak kurang 50 komunitas sastra dan berbagai organisasi kepemudaan.

Baca Juga: Kesempatan Komitmen Paslon AMIN untuk 'BUMN Dikoperasikan', Strategi Penyaluran KUR Melalui Koperasi untuk Petani, Nelayan dan Peternak

Mereka secara bergantian sesuai rundown tampil mengisi acara hingga tuntas pada pukul 21.00 malam.

Berbagai ketahanan atraksi seni seperti pertunjukan sastra baca puisi-geguritan, pembacaan cerpen-cerkak, pementasan penggalan naskah drama-novel, happening art, pertunjukan teater, musikalisasi dan lagu puisi.

"Tidak kurang lima puluh komunitas sastra dan organisasi kepemudaan yang memiliki interes bersastra sudah menyatakan bergabung untuk mengisi memeriahkan pagelaran ini," ungkap Tedi yang tahun 2023 lalu mendapat penghargaan sebagai seniman-budayawan Bantul.

Pagelaran Sastra yang boleh dibilang sensasional ini menurut Tedi juga sebagai ungkapan rasa syukur atas penghargaan yang telah diterimanya.

Baca Juga: Inilah sejumlah acara unggulan sebagai rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek di Solo

Tampak hadir dalam rangkaian acara yang mengalir meriah ini sejumlah pejabat dari Kundha Kabudayan DIY, Kundha Kabudayan Bantul.

Kemudian sejumlah komunitas yang ikut tampil di antaranya Sanggar Bambu, Komunitas Sastra Magelangan, PSJB Paramarta, Paguyuban Teater Bantul, Sastra Alas Mentaok, Sastra Kla-X, Pemuda Sleman Bersastra, Gunungkidul Bersastra, Sastra Regas Kulonprogo, Sanggar Wiwitan, Sanggar Al Imdad, Pasbuja Khawi Merapi, Presaja, Kasuli, Teater Amarta, Sanggar Sastra Akar dan sederet komunitas sastra lainnya.

Tampak hadir juga sejumlah sastrawa, seniman dan penyair diantaranya Otok Bimo Sidharta, Dr. Nur Iswantara, Satmoko Budi Santoso, Daru Maheldaswara, Syamsu Setiaji, Bambang Nugroho, Ardini Pangastuti, Umi Kalsum, ns Untoro, Choen S, Tri Wahyuni, serta Ki Lutfi Caritagsma dengan menampilkan Wayang Gurit.

Baca Juga: Mengenal 12 tokoh yang akan jadi panelis debat capres terakhir pada Pemilu 2024

Dalam pandangan Ketua Paguyuban Teater Bantul Daru Maheldaswara, usia berkarya dalam kegiatan komunitas yang terus mengalir selama 10 tahun bertahan tanpa jeda adalah satu hal yang luar biasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X