Empat Perupa Muda Gelar Pameran 'Pieces of Paradox' di Sangkring Art Projeck, Ini Jadwalnya

photo author
- Kamis, 9 November 2023 | 21:40 WIB
Suasana pameran 'Pieces of Paradox' setelah pembukaan.  (Teguh Priyono)
Suasana pameran 'Pieces of Paradox' setelah pembukaan. (Teguh Priyono)

HARIAN MERAPI - Empat perupa muda memiliki talen berkarya luar biasa menggelar pameran bersama dilebeli 'Pieces of Paradox' di Sangkring Art Projeck Nitiprayan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

Pameran 'Pieces of Paradox' ini menampilkan karya Arif Hanung (feat Lukita ceramic), Heru Yoga, Helmi Fuadi (Helmi Fu) dan Reza Budi Faisal biasa disapa Zabusa.

Pameran 'Pieces of Paradox' di Sangkring Art Projeck ini digelar selama 15 hari sejak Rabu (8/11/2023) hingga Rabu (22/11/2023) mendatang.

Baca Juga: Humas Polri gandeng mantan teroris datangi pesantren di Salatiga untuk cegah paham radikalisme dan nitoleransi

"Ini pameran bersama kita yang kedua setelah 10 tahun disibukan dengan kegiatan dan keluarga masing masing sekalian reuni," ucap Helmi Fuadi yang memajang nama Helmi Fu untuk karyanya, usai pembukaan pameran, Rabu (8/11/2023).

Setelah pameran bersama di Jogja Gallery tahun 2013 masing masing personel sibuk dengan pekerjaan serta keluarganya, namun semangat untuk berkarya tetap terus berjalan tanpa mengenal henti.

"Akhirnya kita sepakat untuk pameran bersama kembali dengan personil seperti 10 tahun lalu," ucap Helmi Fu yang juga seorang pendidik di sekolah swasta ternama di Yogyakarta.

Dalam pameran ini ada puluhan karya dipajang dan uniknya setiap karya memiliki panel-panel lumayan banyak sehingga cukup variatif untuk disaksikan.

Baca Juga: Fakta peristiwa duel maut antara saudara ipar di Kulon Progo

Hal itu diungkapkan owner Sangkring Art Projeck Putu Sutawijaya dalam kata sambutannya mengawali pembukaan pameran ini.

"Dalam pameran ini mereka menampilkan genre serta pilihan tema berbeda bahkan masing masing memiliki karakternya sendiri sendiri dan juga power yang kuat dalam eksekusi terkait dengan pilihan materi media dan temanya,",tutur Putu Sutawijaya.

Pameran dibuka oleh seniman gaek Jumaldi Alfi dan penulis muda Keren Hardini dipercaya menulis catatan pameran ini.

Dalam pandangan dan pengamatan Alfi begitu panggilan intim Jumaldi Alfi, peta seni rupa di Yogyakarta ada semacam dekade yang menarik, mutu berkesenian akan berganti era berganti corak dan generasi setiap 10 tahunan.

Baca Juga: Mengaku terdesak kebutuhan ekonomi, MAD curi gabah di sawah. Ternyata.....

"Ini menjadi catatan bagi semua seniman agar tidak lepas dari orbit dalam setiap dekade berjalan. Sebab dalam kurun waktu itu jika tidak menempelkan karya dalam pameran pasti secara alamiah akan terlepas dari orbit, jika itu terjadi akan susah untuk bisa masuk orbit kembali" tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Panen Sastra Diisi Diskusi dan Bedah Buku Sastra

Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:30 WIB
X